Isolasi sosial ini dapat terbawa hingga masa dewasa mereka. Hal ini dapat memanifestasikan dirinya sebagai kesulitan mengembangkan dan mempertahankan hubungan pekerjaan, akademi yang dapat menjadi pertanda masalah nantinya.
Daftar Isi
Mengajarkan si Kecil Bersosialisasi Saat Lebaran
Momentum penting bagi umat Islam yakni lebaran Idul Fitri, yang mana ini adalah saat yang tepat untuk berkumpul bersama keluarga atau kerabat. Momentum lebaran ini dapat membantu Bunda memudahkan si Kecil yang mengalami speech delay untuk melatihnya bersosialisasi. Berikut tips yang diajarkan pada si Kecil agar bisa bersosialisasi saat lebaran:
1. Dukung Keberanian si Kecil Menyapa Orang Lain
Membuat si Kecil mau bersosialisasi memang bukanlah perkara yang mudah. Terkadang anak-anak akan malu atau takut ketika bertemu dengan orang baru atau yang tidak familiar.
Jika si Kecil terlihat tidak nyaman atau malu ketika bertemu dengan orang baru maka Bunda perlu mendukungnya dengan meyakinkan si Kecil bahwa orang tersebut adalah orang yang ‘aman’ dan memperkenalkan namanya kepada si Kecil.
Pelan-pelan Bunda dapat mengajak si Kecil mengobrol dengan kerabat yang sebaya dengannya. Jika si Kecil terlihat lebih nyaman maka Bunda dapat meninggalkannya agar dapat lebih leluasa dalam berkenalan. Tapi jangan lupa untuk terus mengawasi dari jauh karena terkadang anak-anak dapat melakukan hal-hal yang tanpa disadari membahayakan orang lain.
2. Ajak Anak-anak Melakukan Kegiatan yang Menyenangkan
Agar si Kecil dapat bersosialisasi dengan baik bersama anak-anak lain, Bunda perlu memberikan kegiatan yang menyenangkan bagi anak-anak. Misalnya dengan bernyanyi bersama, karena bernyanyi menjadi salah satu kegiatan menyenangkan untuk si Kecil.
Ciptakan suasana menyanyi sesantai mungkin, berikan lagu anak-anak yang memiliki kata-kata sederhana dan nada sederhana. Lakukan nyanyian dengan memberikan sedikit gerakan tarian agar anak merasa tertarik.
Fasilitasi si Kecil belajar bernyanyi bersama dengan teman-teman barunya, hal ini juga dapat membantu ia percaya diri mengeluarkan kata-kata yang di ucapkan. Dengan begitu anak-anak yang baru kenal sekalipun bisa langsung akrab karena melakukan kegiatan yang seru.
Selain melatih gerak, bernyanyi bersama akan membuat anak memiliki tambahan kosakata. Tidak perlu berganti lagu sesering mungkin, yang penting anak Bunda bisa bertambah kosakatanya setiap hari. Jika satu lagu sudah berhasil dinyanyikan dengan baik, boleh berganti lagu agar kosakata juga semakin bertambah.
3. Selalu Apresiasi Perkembangan Anak
Penting untuk mengidentifikasi seorang anak yang diduga mengalami keterlambatan bahasa dan bicara. Ini dilakukan agar tidak hanya membantu anak tersebut mengejar ketertinggalan dari teman sebayanya, tetapi juga untuk memberikan dukungan yang dia butuhkan agar berhasil dalam kehidupannya.
Saat si Kecil mulai bicara dengan teman sebaya meskipun belum terlalu lancar jangan salahkan, melainkan tetap beri apresiasi agar mental si Kecil tidak surut dalam belajar bicara. Jangan lupa apresiasi si Kecil dalam aspek lain yaitu kemampuan bersosialisasi, karena ia telah berani untuk bersosialisasi dengan anak-anak lain saat berkumpul bersama keluarga saat lebaran.
4. Memanfaatkan Mainan ‘Baru’
Saat lebaran, biasanya anak-anak yang memiliki mainan akan mengeluarkan stok mainan di rumahnya. Mainan ‘baru’ akan menarik perhatian si Kecil agar mau bermain bersama temannya. Inilah kesempatan yang baik bagi Bunda untuk mengajarkan si Kecil bersosialisasi dengan teman sebayanya.
Nah, untuk si Kecil Bunda perlu memberikan pilihan terkait mainan yang diinginkan, cara terbaik untuk mendorong perkembangan komunikasi.
Dan itu semudah kedengarannya! Mulailah dengan mengangkat dua benda (misalnya mobil mainan dan buku) yang mungkin menarik bagi anak. Sambil mengangkat benda-benda itu, beri nama masing-masing saat menunjukkannya kepada anak. Kemudian, tanyakan pada anak benda apa yang mereka inginkan.
Jika anak mencoba mengkomunikasikan preferensi mereka, seperti dengan menunjuk atau melihatnya, mereka akan diberikan mainan yang diminta. Saat memberi anak barang yang diinginkan, harus memperkuat pilihannya dengan menyebutkan nama barang itu lagi.
Mengajarkan anak untuk memilih dan berbagi mainan dengan temannya sejak dini ini penting untuk dilakukan. Meskipun terlihat sepele namun ini sangat bermanfaat untuk masa depannya. Dengan begitu diharapkan saat dewasa si Kecil mampu bersosialisasi dengan baik dan teguh pendirian.