Lakukan Sedini Mungkin! Ini 6 Cara Melatih Mental Agar Jadi Pribadi yang Kuat

by | Jun 22, 2024 | Kesehatan Mental

GENEROS.ID – Jangan anggap remeh Bunda, melatih mental sang buah hati harus dilakukan sedini mungkin untuk masa depannya nanti

Bukan hanya fisik, kemampuan dan kesehatan mental anak juga tidak kalah pentingnya untuk tumbuh kembangnya.

Dengan mental yang sehat dan kuat, anak akan mampu belajar dan berkembang dengan lebih baik. Untuk membantu anak memiliki kondisi mental yang kuat, Bunda bisa mencoba melatih mental anak sejak dini. 

6 Cara Melatih Mental Anak agar Kuat

5 Cara Melatih Mental Anak agar Kuat

Mental anak yang kuat mengacu pada kemampuannya untuk menghadapi dan mengatasi berbagai tantangan, tekanan, dan stres dengan cara yang positif dan produktif.

Ini adalah aspek penting dalam perkembangan anak yang membantu mereka tumbuh dan berkembang dengan baik.

Anak dengan mental yang kuat memiliki beberapa ciri-ciri yang mencerminkan ketahanan emosional dan kemampuan untuk menghadapi berbagai situasi.

Berikut adalah beberapa ciri yang dimiliki anak dengan mental kuat.

  • Mampu mengatasi tantangan.
  • Memiliki sifat optimis.
  • Mampu mengatur emosi.
  • Memiliki sifat mandiri.
  • Mempunyai ketahanan terhadap kegagalan.
Baca Juga  Bisakah Anak Speech Delay Akibat Orang Tua sering Bertengkar?

Agar anak memiliki ciri-ciri di atas, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan. Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu Anda melatih mental anak.

1. Berikan Dukungan Emosional

Dengarkan anak Anda dengan penuh perhatian saat anak berbicara tentang perasaan yang sedang dialami.

Dikutip GENEROS.ID dari situs Caring for Kids, Bunda harus bisa memberikan dukungan tanpa menghakimi atau mengkritik. Jangan pula meremehkan perasaan anak, meski itu terdengar sepele bagi Anda.

Sebaliknya, selalu utarakan rasa cinta Anda kepada anak. Misalnya dengan melakukan kontak mata, memberikan pelukan, atau tersenyum kepada anak.

Anda juga bisa memberikan pujian dan perhatian pada anak saat berperilaku baik, dibandingkan dengan kemarahan saat anak berbuat salah.

Dengan rasa cinta yang cukup dari keluarga, anak bisa merasa lebih aman karena telah dicintai dan diterima oleh orang-orang di sekitarnya.

2. Ajarkan Keterampilan Mengatasi Stres

Bantu anak mengetahui sumber stres dan cari cara yang tepat untuk meredakan stres tersebut.

Salah satu cara yang bisa dilakukan, yaitu mengajak anak Anda melakukan hobi atau aktivitas yang ia sukai.

Sebagai contoh, jika anak Anda suka berenang, Anda bisa berenang bersama anak sambil bermain.

Saat Anda ikut berpartisipasi dalam kegiatan anak, ia umumnya akan merasa lebih percaya diri serta memiliki harga diri yang lebih tinggi.

Baca Juga  Pahami Bunda! Ternyata Gangguan Sensori Bisa Sebabkan si Kecil Alami Speech Delay, ini Cara Atasinya

Anda juga bisa ajarkan teknik pernapasan dalam (breathing exercises) untuk membantu mengendalikan emosi dan stres pada anak.

3. Tingkatkan Kemandirian

Saat melatih mental anak, ajarkan ia untuk bisa mandiri dalam mengambil inisiatif dan membuat keputusan.

Biarkan anak mencoba mengatasi sendiri masalah yang sedang dihadapi agar ia bisa belajar dari pengalaman dan terbentuk mental yang kuat.

Meski demikian, Anda tetap bisa membantu dan membimbing anak untuk bisa menentukan apa yang benar dan salah saat mengatasi masalah tersebut.

4. Ajarkan untuk Disiplin

Anak Anda akan memiliki mental yang lebih kuat dan sehat jika anak disiplin pada dirinya sendiri.

Maka dari itu, penting bagi anak untuk belajar rasa tanggung jawab sejak dini serta memahami bahwa setiap hal yang ia lakukan memiliki konsekuensi atau dampak tertentu.

Anda bisa mulai dengan memberikan tugas yang sesuai usia anak. Misalnya dengan meminta anak merapikan mainannya atau mengerjakan pekerjaan rumah (PR) dari sekolah.

Namun, jangan memberikan terlalu banyak tugas hingga menyebabkan anak merasa tertekan. Jangan pula mengomeli, mengancam, atau menyogok anak agar mau melakukan tugas tersebut.

Sebaliknya, Anda bisa memberikan pengertian kepada anak kenapa ia harus disiplin dan konsekuensi apa yang mungkin ia terima jika tidak melakukan tugasnya.

Baca Juga  Predator Seksual Anak Semakin Meresahkan, Bagaimana Menyikapinya?

Sebagai contoh, Anda bisa menjelaskan dengan baik kepada anak bahwa jika ia tidak mau mengerjakan PR, maka ia akan mendapat nilai yang buruk di sekolah.

5. Ajarkan untuk Menerima Kesalahan dan Kegagalan

Ajarkan anak Anda tentang pentingnya ketahanan mental dalam menghadapi kesalahan atau kegagalan.

Untuk melatih mental anak, bantu ia melihat kesalahan dan kegagalan sebagai peluang untuk belajar.

Jika anak berbuat salah, jelaskan bahwa apa yang ia lakukan merupakan hal yang salah atau buruk, bukan langsung menyalahkan anak, seperti “kamu anak yang nakal” atau “kamu bukan anak yang cerdas.”

Sementara saat anak mengalami kegagalan, yakinkan ia bahwa itu merupakan hal yang wajar.

Dengan begitu, anak pun akan memiliki keyakinan pada dirinya sendiri dan tidak takut untuk mencoba kembali pada kemudian hari.

Selain itu, Anda juga bisa memberikan nasihat yang membangun. Sampaikan pula nasihat tersebut secara perlahan dan dengan kata-kata yang baik.

6. Ajak Anak Berinteraksi Sosial

Saat melatih mental anak, dorong ia untuk bersosialisasi dan berinteraksi dengan teman-temannya.

Contohnya, Anda bisa mengajak anak untuk ikut program atau komunitas tertentu di sekitar rumah, sekolah, atau tempat lainnya, di mana ia bisa berkumpul dan bermain dengan teman-teman seusianya.

Dengan bermain bersama teman, anak dapat membangun kemampuan sosial dan empati yang bisa membentuk mental yang kuat.

Anak juga bisa belajar untuk lebih memahami dirinya sendiri, sehingga ia dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan yang ia miliki.***

Jangan Samakan Speech Delay dan Late Talker! Ini Dia Perbedaannya

GENEROS.ID - Umumnya, jika sang buah hati tidak kunjung bisa berbicara, biasanya orang tua akan langsung menyimpulkan bahwa bayinya mengalami speech delay. Kemampuan berbicara sendiri dapat dilakukan oleh setiap bayi pada usia yang berbeda-beda, namun ada saja sang...