fbpx

Memasuki Era Digital! Ini 5 Cara Mengajarkan Anak Berinternet Cerdas

by | Jul 24, 2024 | Keluarga

GENEROS.ID – Perkembangan teknologi yang sangat pesat membuat anak-anak mengenal internet di usia yang sangat dini.

Namun, Bunda tetap harus mengajarkan si Kecil untuk berinternet sehat dan cerdas.

Kemajuan internet membuat Bunda menjadi lebih mudah mengakses informasi.

Meski begitu, pastikan sumber informasi tersebut telah teruji kebenarannya, sehingga tidak menyebarkan hoaks.

Selain berbagi informasi, internet juga merupakan sarana hiburan yang dipilih oleh banyak orang.

Bahkan, beberapa orang tua memutuskan untuk memberikan anak-anaknya hiburan dari internet.

Perlu Bunda pahami bahwa tidak semua hal yang bisa diakses dengan internet baik untuk si Kecil.

Karena itu, pastikan Bunda mengajarkan mereka untuk mengakses internet secara sehat dan cerdas.

5 Cara Mengajarkan si Kecil Berinternet Cerdas dan Sehat

5 Cara Mengajarkan si Kecil Berinternet Cerdas dan Sehat

Dikutip GENEROS.ID dari situs IDAI, ada beberapa tips mengajarkan si Kecil untuk mengakses internet secara cerdas dan sehat, di antaranya:

Baca Juga  Mengembangkan Kelebihan Anak Speech Delay? Ini 3 Tipsnya!

1. Ketahui Batasan Waktu Layar Anak

Screen time atau waktu layar merupakan waktu penggunaan komputer, TV, gadget, maupun bermain video game.

Berbagai ahli menganjurkan bahwa screen time anak di atas dua tahun tidak boleh lebih dari dua jam per harinya.

Semakin banyak waktu yang dihabiskan anak di dunia maya, maka semakin besar peluang mereka terpapar materi yang tidak sesuai usia atau mengalami perlakukan salah oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.

Sementara itu, anak yang berusia 0-24 bulan atau dua tahun tidak diperbolehkan untuk mendapatkan screen time, Bunda. Pada usia ini, anak perlu mendapatkan stimulasi dua arah.

Baca Juga  Hari TBC Sedunia, Waspada Serang Anak-anak

Meski begitu, screen time panggilan video masih diperbolehkan karena termasuk interaksi dua arah. Tentunya dengan waktu yang sangat terbatas.

2. Awasi Komputer dan Gadget yang Digunakan

Aktivitas online yang dilakukan oleh anak tentu akan lebih mudah dipantau jika mereka menggunakan komputer atau gadget di rumah seperti ruang keluarga atau ruang makan.

Jadi, pastikan anak tidak mengakses internet ketika mereka sendiri di rumah atau di kamar tidurnya.

3. Lihat History Pencarian Anak

Bunda dan Ayah dapat memonitor situs web yang pernah dikunjungi si Kecil.

Pastikan mereka tidak mengunjungi situs yang tidak sesuai dengan usianya.

Saat ini, ada program piranti lunak penyaring (web-filtering) yang bisa membantu orang tua melakukan scan atau memblokir alamat website yang mengandung materi seksual, kekerasan, maupun fitur lain yang tidak sesuai dengan anak.

Baca Juga  Kemeriahan Audisi Duta Bunda Generos Sudah Sampai Tahap Grand Final, Selamat Atas Pemenang!

Misalnya saja ruang chatting tanpa pengawasan dan iklan untuk situs web tertentu.

4. Komunikasi Secara Terbuka

Diskusikan keamanan internet dan perilaku di dunia maya yang bertanggung jawab dengan si Kecil.

Beritahu dengan jelas jenis situs mana yang dapat dikunjungi oleh anak dan yang harus mereka hindari.

Tidak hanya itu, Bunda juga bisa mengajarkan anak tentang apa yang harus mereka lakukan ketika mendapatkan ancaman atau pelecehan melalui surat elektronik (surel) atau pesan elektronik lainnya.

Beritahu anak untuk tidak merespons pesan tersebut, melaporkan atau memblokir, mencatat nama atau alamat surel pengirim pesan, keluar dari internet, dan beritahu orang tua atau orang dewasa lain yang bisa dipercaya.

5. Pastikan Orang Tua Paham Tentang Internet

Tentunya akan sulit menetapkan aturan jika Bunda tidak mengerti apa yang dimaksud dengan blog atau bagaimana cara menggunakan Twitter atau Facebook.

Karena itu, luangkan waktu untuk melihat situs yang pernah dikunjungi Si Kecil.

Demikian informasi seputar cara mengajarkan anak berinternet sehat dan cerdas.***

Jangan Samakan Speech Delay dan Late Talker! Ini Dia Perbedaannya

GENEROS.ID - Umumnya, jika sang buah hati tidak kunjung bisa berbicara, biasanya orang tua akan langsung menyimpulkan bahwa bayinya mengalami speech delay. Kemampuan berbicara sendiri dapat dilakukan oleh setiap bayi pada usia yang berbeda-beda, namun ada saja sang...