Mengalami anak yang punya keterlambatan bicara merupakan perjuangan bagi Ayah dan Bunda. Terlebih jika usia anak sudah diatas dua tahun. Belum lagi ada permasalahan bicara lainnya seperti Si Kecil telah berusia 5 tahun, tetapi belum bisa bicara dengan jelas. Tentu saja sebagai orang tua akan mencari segala cara mengatasi anak bicara kurang jelas.

Dengan penangan yang tepat, tentu saja masalah tersebut bisa diatasi. Tapi yang perlu diingat, penangan gangguan bahasa dan bicara seperti speech delay maupun cadel harus dilakukan sedini mungkin. Agar gangguan tersebut bisa diatasi dengan baik dan tidak mengganggu kehidupan sosial anak di masa depannya.

Bunda gak perlu khawatir berlebih! Generos punya 5 cara mengatasi anak bicara kurang jelas menurut beberapa dokter yang telah tampil di live maupun podcast Generos.

5 Cara Mengatasi Anak Bicara Kurang Jelas

1. Melatih cadel “r”

Umumnya banyak anak yang sulit mengucapkan huruf “r”  sehingga kosakatanya terdengar kurang jelas. Penyebabnya Si Kecil cadel yaitu oromotornya belum kuat untuk mengatakan huruf “r”  Cara mengatasi anak bicara kurang jelas seperti cadel “r” Bunda harus sering latihan pada bagian lidah. Tidak ada salahnya untuk konsultasi dengan dokter tumbuh kembang anak untuk di cek lidahnya mungkin ada masalah atau tidak di bagian organ dalam lidah. 

2. Stimulasi huruf vokal

Selain huruf “r” yang susah diucapkan oleh anak usia 1-5 tahun, ternyata ada anak yang masih sulit mengucapkan huruf vokal “U” lho Bunda! Menurut dr. Dian, anak yang sulit mengucapkan huruf “U: ada gangguan organ mulut di dalam, seperti tongue tie, Jika tidak ada gangguan organ mulut, berarti hanya bermasalah pada stimulasi. Cara mengatasinya dengan konsultasi dengan dokter lalu orang tua bisa melatih huruf vokal A I U E O secara berkala, hingga anak membaik.

3. Cara mengatasi anak bicara kurang jelas dengan terapi wicara di rumah

Salah satu cara mengatasi anak bicara kurang jelas yaitu dengan melakukan terapi wicara di rumah. Kebanyakan anak yang cadel atau bicara kurang jelas disebabkan bahasa yang diucapkan oleh orang dewasa sekitarnya menggunakanan bahasa bayi, seperti “Mam, cucu” Seharusnya orang tua atau anak dewasa harus mengucapkan dengan kata yang jelas.

Jika anak meminta sesuatu, jangan langsung diberikan tetapi diajak bicara dulu seperti “oh mau susu, Adik minum susu ya,” Sebut juga nama anaknya untuk mengetes bahasa reseptifnya bagus atau tidak. Maka, penting untuk melakukan parent based language intervention  atau orang tua yang melakukan terapi wicara untuk anak. Jika Bunda ingin mengetahui lebih lanjut terapi wicara di rumah silahkan baca artikel cara terapi wicara di rumah untuk anak.

4. Bernyanyi dengan lagu Bahasa Indonesia

Anak berusia 1 – 5 tahun pasti sedang senang-senangnya bernyanyi dan menari. Maka, ini momen yang tepat dengan mengajarkan kosakata baru lewat lagu. Tapi perlu diingat, ajarkan si kecil bahasa “Ibu” alias bahasa Indonesia terlebih dahulu. 

Anak bernyanyi lagu anak Indonesia

Sebab kita masyarakat dan tinggal di Indonesia. Maka, lagu-lagu yang dinyanyikan bersama anak harus bahasa Indonesia. Selanjutnya jika anak sudah mampu berbahasa Indonesia dengan baik, Bunda bisa menambahkan lagu luar negeri, seperti lagu anak yang berbahasa inggris. 

Yang perlu ditanamkan oleh Bunda sebelum menstimulasi anak lewat lagu adalah pemilihan lagunya. Alangkah baiknya menyanyikan lagu anak, seperti “Kepala Pundak Lutut Kaki” atau “Dua mata saya hidung saya satu”.

5. Mengatasi anak yang bicara terbata-bata

Saat Bunda mengetahui ternyata anak bicaranya terbata-bata. Kita harus tahu saat anak bicara terbata-bata pada saat di luar rumah atau di rumah. Kalau di luar rumah, mungkin anak bisa mengalami gangguan anxiety . Sehingga ia malu dan tidak nyaman saat bicara jadi terbata-bata. Cara mengatasi anak bicara kurang jelas atau terbata yaitu dengan cari tahu lebih lanjut penyebabnya. Kemungkinan ia juga mengalami mutisme selektif yang pilih-pilih orang saat mau bicara.

Bunda sudah tahu kan 5 cara mengatasi anak bicara kurang jelas. Terlepas dari cara tersebut, Bunda tetap harus rutin konsultasikan dengan dokter. Jangan hanya datang, suntik, bayar, lalu pulang. Tanyakan juga tahapan perkembangan anak yang normal kepada dokter. Pertanyaan yang diajukan akan dijawab oleh dokter anak sesuai dengan tumbuh kembang anak Bunda.

Selain itu, gizi untuk masa pemberian stimulasi juga penting Bunda! Sebab, tubuh Si Keil membutuhkan asupan gizi dari makanan maupun suplemen tambahan. Tujuannya untuk mengaktifkan saraf otak sehingga ia mampu menyerap kosakata yang telah Bunda berikan. Salah satu suplemen tambahan seperti Generos bisa menjadi teman baik untuk Bunda dan si Kecil.

Generos punya peran besar untuk membantu mengaktifkan saraf otak anak sehingga daya ingatnya meningkat. Tak hanya itu, daya tahan tubuhnya akan terjaga saat Bunda memberikan stimulasi di dalam maupun luar rumah. Oleh sebab itu, jangan lupa untuk memberikan generos di sela-sela kegiatan si kecil ya Bunda!