5 Teknik Mengatasi Gangguan Belajar pada Anak

by | May 27, 2022 | Keluarga, Tumbuh Kembang

Tumbuh Kembang – Gangguan belajar merupakan situasi dimana anak mengalami kesulitan dalam satu atau lebih bidang belajar. Mereka lebih sulit belajar dengan cara belajar konvensional. Terlebih, kemampuan belajar anak sangat memengaruhi tumbuh kembangnya. Oleh sebab itu, penanganan yang serius harus Bunda lakukan guna mengatasi gangguan tersebut. Misalnya menerapkan berbagai teknik mengatasi gangguan belajar pada anak.

Upaya Penangan Gangguan Belajar

Seperti sudah diketahui pada artikel Jangan Remehkan Gangguan Belajar pada Anak, penyebab gangguan belajar bisa bermacam-macam. Mulai dari genetika, gangguan yang terjadi saat masa kandungan, anak memilki trauma, serta lingkungan sekitar anak.

Ketika anak terlihat memilki gangguan belajar dengan tanda-tanda yang sudah diketahui oleh orang tua maupun guru anak. Hendaknya segera mencari bantuan profesional. Dengan begitu, pihak-pihak ini bisa saling bersinergi, seperti dokter spesialis anak, terapis, bahkan guru sekolah. Penanganan yang cepat dan tepat akan menjauhkan anak dari stigma negatif dari keluarga atau orang yang tidak dikenal. Dampak stigma negatif bisa membuat psikis anak tidak terganggu dan mereka bisa semangat belajar.

Baca Juga  Tips Mengenalkan Puasa pada Anak

Tentunya upaya penanganan ini harus dilakukan secara konsisten dan berkala. Tidak bisa hanya mengandalkan pihak terapis atau dokter saja. Bunda ikut serta dalam penangan gangguan belajar pada anak. Maka, salah satu langkah yang tepat dengan melakukan upaya penanganannya di rumah. Sembari quality time dengan anak, Bunda juga bisa memberikan beberapa teknik mengatasi gangguan belajar pada anak yang telah diajarkan oleh terapis di rumah.

5 Teknik Mengatasi Gangguan Belajar pada Anak

1. Memahami Kesulitan Belajar pada Anak

Langkah pertama yang harus dilakukan orang tua sebagai teknik mengatasi gangguan belajar pada anak ialah dengan memahami tentang kesulitan belajar anak. Ketahui apakah mereka sukar dalam pelajaran membaca, menulis, atau menghitung. Setelah orang tua memahami kesulitannya, langkah berikutnya yaitu mempertimbangkan cara dan gaya belajar sesuai dengan kemampuannya. Bunda bisa mengetahui jenis gangguan belajar pada anak di sini.

2. Fokus pada Keunguulan Anak

Setelah Bunda memahami atau mengenali gangguan belajar pada anak, jangan terlalu fokus pada kelemahannya. melainkan, ketahui kelebihan anak. Misalnya, ketika anak sulit memahami penjumlahan atau pengurangan. Ajak dia untuk menemukan bakat lain seperti suka menggambar atau membongkar suatu barang. Dampaknya, anak bisa mengekspor lebih banyak kemampuan dan unggul sesuai bidangnya.

Baca Juga  Bunda Wajib Tahu! Ini yang Akan Terjadi pada Otak si Kecil Jika Screen Time Terlalu Lama

3.  Bekerja Sama dengan Pihak Sekolah

Ketika Bunda dan pihak sekolah sudah mengetahui jika anak mengalami gangguan belajar. Hendaknya lakukan kerja sama diantara keduanya. hal in bertujuan untuk menemukan pola belajar yang cocok. Anak dengan gangguan belajar bukan berarti tidak mau belajar sama sekali. Namun, mereka hanya kesulitan dibeberapa mata pembelajaran, sehingga membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama atau bantuan untuk memahainya.

teknik-mengatasi-gangguan-belajar

gaya belajar anak

Setiap anak yang memiliki gangguan belajar atau tidak masing-masing punya cara tersendiri untuk belajar. Ada yang lebih cepat belajar dengan melihat visual saja, ada pula yang belajar memahami sesuatu dengan mendengar. Contoh, Bunda bisa memberikan stimulasi untuk tipe belajar visual dengan memberikan gambar-gambar, flash card, dan menulis huruf-huruf di dinding kamar mereka.

4. Penangan untuk berbagai jenis Gangguan Belajar

  • Disleksia : Menggunakan balok huruf, membuat kolom berwarna pada selembar kertas yang berisi kosa kata, membacakan anak sebuah cerita dengan tujuan meningkatkan keterampilan bahasa lisan dan tulisan, serta menempel kosa kata di dinding agar mereka mudah mengingat.
  • Disgrafia : Menjalani terapi untuk meningkatkan koordinasi tangan dan matanya dan lebih banyak menjelaskan anak lewat lisan seperti dengan rekaman atau audio.
  • Diskalkusia : Membuat rencana belajar khusus, buat permainan dengan dasar angka-angka, gunakan alat bantu memori atau lagu agar anak mudah mengingat angka-angka. Selain itu, biarkan anak mencoret-coret angka pada selembar kertas
Baca Juga  Jangan Remehkan Gangguan Belajar pada Anak

5. Membiasakan Anak Hidup Sehat

Kebiasaan mungkin dianggap sederhana oleh beberapa orang tua. Padahal, kebiasaan yang sehat akan memengaruhi kemampuan belajar pada anak. Karena kebiasaan istirahat, makan dan olahraga sangat memengaruhi tubuh dan otak anak. Hasilnya, anak akan lebih mampu berkonsentrasi dan semangat dalam belajar.

Beberapa tips hidup sehat untuk anak yaitu pertama, Bunda bisa mengatur waktu anak berolahraga. Pilih jenis olahraga  di luar dan biarkan mereka bermain aktif di luar. Kedua, Anak-anak membutuhkan lebih banyak tidur daripada orang dewasa. Rata-rata, anak-anak prasekolah membutuhkan 11-13 jam per malam, anak-anak sekolah menengah membutuhkan sekitar 10-11 jam.

Ketiga, pola makan anak yang teratur dan konsumsi makanan yang bergizi. Jika perlu, mengonsumsi vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh serta konsentrasinya. Salah satu bahan Generos mengandung pegagan yang mampu meningkatkan fokus pada anak.

Pegagan juga mampu meningkatkan IQ, meningkatkan kemampuan belajar, hingga menguatkan memori otak anak. Begitu banyak manfaat pegagan untuk kesehatan otak, sehingga tanaman pegagan disebut sebagai makanan otak. Oleh sebab itu, pegagan menjadi bahan utama Generos karena mampu membantu meningkatkan kecerdasan otak serta kesehatan otak anak Bunda yang sedang dalam masa pertumbuhan.

5 teknik mengatasi gangguan belajar pada anak tetap harus dilakukan secara konsisten dan sabar ya Bunda. karena semuanya membutuhkan proses dan keteguhan dalam menanganinya. Selamat mencoba di rumah

 

Jangan Samakan Speech Delay dan Late Talker! Ini Dia Perbedaannya

GENEROS.ID - Umumnya, jika sang buah hati tidak kunjung bisa berbicara, biasanya orang tua akan langsung menyimpulkan bahwa bayinya mengalami speech delay. Kemampuan berbicara sendiri dapat dilakukan oleh setiap bayi pada usia yang berbeda-beda, namun ada saja sang...