fbpx

Bun, Ini 7 Dampak Obesitas Terhadap Perkembangan Otak Anak

by | Mar 20, 2023 | Tumbuh Kembang

Saat ini, banyak orang mengalami obesitas bahkan ini juga dialami anak-anak yang notabene masih dalam masa tumbuh kembang. Jika obesitas sangat berbahaya bagi orang dewasa, tentu ini juga membahayakan anak-anak, bahkan dampaknya lebih jauh lagi. Karena dikatakan obesitas dapat mempengaruhi perkembangan otak anak.

Obesitas adalah suatu kondisi yang terjadi ketika seseorang memiliki kelebihan berat badan atau lemak tubuh, yang mempengaruhi kesehatan mereka secara keseluruhan.

Sebagian orang menganggap anak gemuk lucu dan menggemaskan, tapi jangan sampai overweight juga ya, Bunda. Sebab, terlalu gemuk malah menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak. Tak heran kalau kondisi obesitas bisa mengganggu perkembangannya, termasuk organ vital anak yaitu otak.

Tanda-tanda Berat Anak Mulai Obesitas

Berat Anak di Atas Rata-rata Adalah Tanda Obesitas

Dampak Obesitas Pada Otak Anak

Anak-anak yang obesitas cenderung memiliki korteks prefrontal yang lebih tipis, bagian otak yang berhubungan dengan pengambilan keputusan dan pemecahan masalah.

Berat badan yang tinggi pada masa kanak-kanak dikaitkan dengan kesehatan otak yang buruk, yaitu perubahan materi putih, berkurangnya ketebalan materi abu-abu kortikal, dan penurunan konektivitas fungsional. Dengan meningkatnya tingkat BMI (indeks massa tubuh), ada pengurangan di semua area kortikal, tetapi khususnya di korteks prefrontal. Efeknya terutama terlihat di korteks prefrontal, yang berada di bagian depan otak dan merupakan bagian terakhir dari korteks yang berkembang pada anak-anak.

Baca Juga  Wajib Tahu! Begini Cara Merawat Tumbuh Kembang Bahasa Anak Agar Lancar Bicara di Usia 0-5

Korteks serebral adalah lapisan utama yang menyusun otak. Bagian ini memiliki banyak lipatan dan kerutan berwarna keabuan. Fungsinya begitu beragam, mulai dari berpikir, berbicara, mengingat, berbahasa, dan masih banyak lagi.

Obesitas tidak hanya berdampak pada fisik anak tapi juga mempengaruhi perkembangan otak anak. Berikut beberapa dampaknya pada otak seperti dirangkum dari webmd.

1. Menurunnya Fungsi Eksekutif Otak

Menurut salah satu peneliti Department of Nursing University of Vermont  Jennifer Laurent,  anak yang obesitas akan berisiko menurunnya fungsi eksekutif otak. Di antaranya berkaitan dengan ingatan, perhatian, mengambil keputusan, dan merencanakan sesuatu.

2. Menurunnya Fungsi Kognitif

Memori dan fungsi kognitif pada anak-anak yang terpengaruh oleh kondisi obesitas tidak hanya berdampak pada nilai akademis anak. Tapi juga pada cara otak memproses informasi dan mengingat sesuatu.Selain perhatian dan memori, fungsi eksekutif juga berkaitan dengan pengendalian impuls, pengambilan keputusan, dan penundaan kepuasan.

Baca Juga  Hari Mendongeng: Terapi Speech Delay yang Efektif

3. Memiliki Korteks Serebral yang Lebih Tipis

Anak dengan Indeks Massa Tubuh (BMI) yang tinggi cenderung punya korteks serebral yang lebih tipis, utamanya di area prefrontal. Anak-anak ini akhirnya mengambil keputusan memilih asupan yang kurang sehat sebagai akibatnya, yang dapat berujung obesitas.

4. Sulit Mengendalikan Diri

Anak-anak dengan kelebihan berat badan diketahui menunjukkan kemampuan mengendalikan yang lebih rendah dibandingkan dengan anak yang tidak mengalami kelebihan berat badan.

Ketika anak-anak obesitas mencium bau coklat atau bawang, di bagian otak mereka yang bekerja adalah bagian yang berhubungan dengan keputusan impulsif. Sedangkan aktivitas di bagian otak yang mengontrol dorongan untuk makan tidak bekerja.

Sedangkan anak-anak dengan BMI normal ketika mencium makanan, bagian otak yang bekerja berkaitan dengan pengelolaan kesenangan, perencanaan, dan pemrosesan emosi atau ingatan. Respons impulsif otak pada anak yang kelebihan berat badan juga jauh lebih besar saat mereka mencium aroma cokelat dan bawang dibandingkan dengan respons pada anak dengan berat badan normal.

5. Mengalami Penyusutan Otak

Otak anak dengan obesitas cenderung akan menyusut. Kalau otak menyusut, volume otak akan mengecil. Akibatnya, tumbuh kembang anak jadi tidak optimal. Hal tersebut menurut Laurent tentu bisa mempengaruhi fungsi kognitif juga atau daya berpikir anak.

Baca Juga  3 Cara Jitu Membuat Anak Percaya Diri Saat Berbicara

6. Penurunan Konektivitas di Otak

Peningkatan berat badan dan skor BMI dikaitkan dengan penurunan konektivitas di otak. Itu artinya untuk anak-anak yang seharusnya sedang dalam masa perkembangan otak menjadi tidak optimal perkembangannya.

7. Mengalami Peradangan Kronis pada Otak

Kemungkinan anak-anak obesitas dapat mengalami peradangan kronis pada otak yang dapat mempengaruhi otak mereka dalam jangka panjang.

Faktor penentu tumbuh kembang anak memang tidak hanya pada berat badan. Namun, dengan mencapai berat badan ideal, otak si kecil bisa bertumbuh optimal. Sementara pengaruh kelebihan berat badan pada kesehatan dan kecerdasan anak cukup serius, maka aorang tua perlu menaruh perhatian pada hal ini.

Doronglah anak yang kelebihan berat badan untuk menjalani hidup yang lebih sehat. Orang tua dapat memainkan peran penting dalam membentuk kebiasaan kesehatan anak-anak, jadilah teladan bagi anak dengan mencontohkan pola hidup sehat. Sebab anak-anak biasanya akan belajar dari pengasuh mereka.

Tanpa bimbingan dari orangtua, pola makan yang keliru ini dapat berlanjut hingga anak beranjak dewasa. Obesitas juga akan bertambah parah dan semakin meningkatkan risiko berbagai gangguan kesehatan jangka panjang.  Yuk, terapkan gaya hidup sehat dan aktif setiap hari. Bunda bisa mendampingi anak aktif bergerak dan berolahraga bersama di waktu-waktu senggang.

 

 

 

 

 

Jangan Samakan Speech Delay dan Late Talker! Ini Dia Perbedaannya

GENEROS.ID - Umumnya, jika sang buah hati tidak kunjung bisa berbicara, biasanya orang tua akan langsung menyimpulkan bahwa bayinya mengalami speech delay. Kemampuan berbicara sendiri dapat dilakukan oleh setiap bayi pada usia yang berbeda-beda, namun ada saja sang...