generos.id – Sebagai orang tua yang ingin memberikan yang terbaik untuk anak tentu akan memikirkan apakah ada efek samping saat memberikan suplemen atau vitamin tambahan untuk anak.
Memiliki anak dengan tumbuh kembang yang optimal adalah dambaan setiap orang tua. Terlebih saya yang sudah memiliki dua orang anak, sudah berpengalaman melihat tumbuh kembang anak pertama yang begitu baik, membuat saya merasa ada yang aneh dari anak kedua kami, Giri Ghaly.
Pada saat usianya menginjak 18 bulan ia belum menunjukkan adanya antusiasme untuk berbicara, mengeluarkan ocehan tak bermakna (babbling) pun tidak.
Tentu saya merasa khawatir, ibu mana sih yang tidak khawatir jika pada masanya anak sudah bisa mengoceh, minimal mengeluarkan suara lah, tapi ini tidak sama sekali. Padahal anak pertama kami sudah cukup cerewet pada usia tersebut.
Keresahan itu kian meningkat setelah saya sudah melakukan berbagai cara untuk memancing agar Ghaly mengeluarkan suara namun hasilnya nihil. Memang jika dilihat dari karakter anaknya, dia lebih pendiam ketimbang kakaknya.
Cuma memang adiknya lebih cepat bisa berjalan ketimbang kakaknya dahulu, sedangkan kakaknya lebih dulu bisa berbicara. Namun tetap saja, bagi saya itu bukan hal yang wajar jika pada usia tersebut si anak belum mengeluarkan sepatah kata pun.
Berawal dari situ saya merasa anak saya membutuhkan asupan tambahan selain dari makanan yang sudah dimakan sehari-hari. Seperti menjawab keresahan saya selama ini, saya melihat iklan yang menurut saya relevan dengan kekhawatiran saya saat itu.
Tanpa pikir panjang akhirnya saya memesan satu box suplemen otak yang dalam iklan itu disebutkan bisa menangani speech delay.
Setelah berdiskusi panjang lebar dengan salah satu customer service akhirnya saya merasa yakin untuk memberikan Generos kepada Ghaly. Berharap melalui Generos ini tumbuh kembangnya bisa melaju pesat.
Paket yang dinanti-nantikan itu akhirnya tiba, saya langsung membuka kemasan yang berbalut bubble wrap rapi itu untuk melihat isinya.
Kesan pertama saat membukanya, wah ternyata Generos dikemas dalam box mewah berwarna biru tua, yang merupakan ciri khas packaging Generos. Kemasannya yang sangat rapi dan aman membuat isinya tidak bocor berhamburan meski dikirim ke luar kota.
Karena Generos ini kemasannya berlapis, setelah membuka box utama saya juga harus membuka segel plastik box kecil yang membalut masing-masing botol suplemen kecerdasan otak tersebut.
Benar-benar tak sabar untuk langsung memberikannya kepada putra kedua kami ini. Tak lupa saya juga berdoa agar suplemen yang sudah saya beli dengan budget yang lumayan ini benar-benar memberikan perubahan yang signifikan bagi perkembangan Ghaly, terutama dari kemampuan berbicaranya.
Daftar Isi
‘Efek Samping’ Generos
Selang beberapa hari setelah memberikan Generos kepada Ghaly, ternyata ada efek samping yang Ghaly rasakan. Ghaly semakin sering buang air besar (BAB) ketimbang hari-hari biasanya. Karena khawatir akhirnya saya segera menghubungi customer service Generos untuk menanyakan perihal kondisi yang menimpa Ghaly.
Jujur saya sedikit kecewa saat itu karena suplemen yang saya harapkan memberikan efek positif justru malah memberikan dampak negatif buat Ghaly. Dengan sabar salah satu tim customer service Generos menjelaskan bahwa hal itu normal terjadi.
Ia mengatakan hal itu bisa jadi efek detoksifikasi racun dalam tubuh yang keluar melalui kotoran. Jawaban tersebut membuat saya sedikit lega, namun tidak sepenuhnya.
Saya masih tetap khawatir dengan kondisi Ghaly yang tak kunjung berkurang BAB-nya. Apalagi berat badan (BB)-nya sangat minim, yang sangat mepet dengan standar normal berdasarkan usianya.
Ghaly memang memiliki badan yang bisa dibilang kecil, namun untuk tinggi badannya sudah di atas rata-rata normal. Saya juga sudah mengkonsultasikannya kepada dokter mengenai tumbuh kembangnya tersebut, dan dokter sudah memastikan bahwa Ghaly tidak termasuk stunting meskipun berat badannya mepet rata-rata normal.
Sebagai seorang ibu tentu saja saya tetap khawatir dengan kondisi tersebut, meskipun dokter sudah meyakinkan saya bahwa Ghaly tidak tergolong stunting. Ghaly makannya lebih banyak setelah minum Generos ini, dapat dikatakan nafsu makannya meningkat.
Meskipun seringnya BAB tersebut masih belum tergolong diare, di mana yang disebut diare jika anak BAB lebih dari tiga kali dalam sehari dan disertai dengan kotoran cair. Hanya saja kemungkinan memang sistem metabolisme Ghaly tergolong cepat.
Setelah Sebulan Konsumsi Generos
Saya tidak memungkiri bahwa ada perubahan yang sangat signifikan yang saya rasakan saat melihat kemampuan bicara Ghaly. Dari yang awalnya sama sekali tidak ada kemauan untuk mengucapkan kata maupun ocehan, tiba-tiba setelah sebulan mengkonsumsi Generos ia sudah banyak mengeluarkan kata-kata yang berarti.
Betapa bahagianya saya mendengar anak kedua kami sudah sangat cerewet, padahal bulan sebelumnya saya sangat khawatir terjadi apa-apa padanya karena ia tidak mengeluarkan suara sama sekali.
Dia sekarang sudah berusia dua tahun, bisa bilang susu, nenen, hayeung mam (pingin makan), sudah bisa merangkai kalimat sederhana meski kadang ada huruf vokal yang hilang di beberapa kata.
Dari segi nafsu makan, saya merasa nafsu makan Ghaly bertambah setelah lepas ASI pada usianya yang sudah genap dua tahun tersebut. Satu hal yang saat ini membuat saya lega karena setelah mengonsumsi Generos ia jadi tidak gampang sakit, daya tahan tubuhnya lebih terjaga.
Saya menyadari bahwa ia tidak bisa membersamai anak-anaknya selama 24 jam karena saya juga harus memenuhi tanggung jawab saya sebagai pekerja. Selain kedua orang tua juga ada nenek yang tinggal di rumah itu, tapi sama, neneknya juga masih bekerja. Jadi saya menyerahkan tugas pengasuhan sementara kepada pengasuh selama saya bekerja.
Dengan kondisi Ghaly yang membutuhkan perhatian khusus terkait kemampuan bicaranya, saya membicarakannya kepada pengasuhnya agar terus mengajak Ghaly mengobrol dan tidak dibiarkan main sendiri. Bersyukur karena pengasuh Ghaly menerapkannya dengan baik pesan-pesan saya tersebut.
Saat saya sudah di rumah barulah saya secara maksimal mendampingi Ghaly belajar berbicara, salah satunya dengan mengajak mengobrol tentang keseharian Ghaly dan apa saja yang telah ia mainkan pada hari itu.
Selain itu saya juga berusaha untuk tidak mengenalkan bahasa lain dulu selain bahasa di rumah, yaitu bahasa Sunda. Jadi sebisa mungkin saya meyetop sementara untuk menonton tayangan di Youtube karena kebanyakan berbahasa Indonesia dan Inggris.
Saya berpikir mungkin Ghaly yang masih dalam tahap belajar kebingungan untuk memahami bahasa yang berbeda-beda. Namun setelah Ghaly sudah lancar dalam berbicara, saya akan kembali mengajarkan bahasa lain (Bahasa Indonesia dan Inggris), setelah dirasa sudah mampu memahami berbagai bahasa.
Saya memahami bahwa stimulasi kepada anak tidak hanya bisa dilakukan sendiri atau dengan pengasuh saja. Tentu seluruh anggota keluarga di rumah harus kompak dalam memberikan stimulasi kepada putra keduanya itu.
Saya juga mengajak suami dan ibu saya untuk turut andil dalam mengajak Ghaly berbicara dan sabar dalam menanggapi setiap ocehan Ghaly meskipun terkadang belum jelas pengucapannya.
Saya berharap dengan stimulasi setiap hari membuat Ghaly semakin lancar berbicara dan semakin cerdas. Dan satu lagi, saya juga memiliki saudara yang anaknya juga sedang mengalami speech delay. Saya berencana akan merekomendasikan Generos kepada saudara saya tersebut karena saya sudah merasakan manfaatnya.
Cerita di atas merupakan kisah nyata dari salah satu konsumen Generos, Bunda Desi