Saat puasa, sistem imun tubuh anak yang biasanya sarapan, harus bergeser makan pada waktu sahur alias dini hari. Jika si Kecil sedang belajar puasa setengah hari, maka kondisi cairan tubuh dan energi berkurang selama 6 jam. Sehingga setiap kondisi anak berbeda saat menjalani puasa. Maka, kondisi gizi pada anak harus diperhatikan dari sisi makronutrien dan mikronutrien. Tujuannya agar anak tidak mudah lemas atau mengalami penurunan kesadaran selama puasa.
Daftar Isi
Apa itu Makronutrien dan Mikronutrien?
Dalam nutrisi terbagi menjadi dua, mikro dan makro nutrien, mikro berarti kecil dan makro berarti besar. Makronutrien dibagi menjadi tiga lagi karena dibutuhkan oleh tubuh kita dalam jumlah yang sangat besar, contohnya karbohidrat, lemak, dan protein. Sedangkan mikronutrien terdapat vitamin dan mineral yang dipecah kecil-kecil, pada vitamin terdapat varian vitamin A, B, C, dan lain sebagainya.
Mineral dipecah lagi menjadi zink, tembaga, magnesium, zat besi, kalium, dan itu bertugas untuk membentuk kekebalan tubuh, membentuk enzim, hormon dan sebagainya. Makanan sendiri sudah mengandung zat-zat gizi baik mikro maupun makro. Tinggal bagaimana cara Bunda memvariasikan makanan tersebut untuk si Kecil. Lalu bagaimana makronutiren dan mikronutrien dapat menjadi asupan gizi terbaik ketika anak berpuasa?
Asupan Gizi Makronutrien
Jika anak Bunda sudah mulai puasa dari umur 5 tahun, maka kebutuhan makronutrien itu ada karbohidrat (50% – 60%), protein (10% – 20%), lemak (20% – 30%). Kemudian makanan manis diperbolehkan untuk diberikan ke anak. Untuk awal berbuka puasa, makanan atau
minuman yang manis itu baik karena mudah diserap tubuh dan cepat mengembalikan energi. Tapi perlu diingat konsumsi gula pada tubuh kita hanya sekitar 10% dari total energi, sehingga tidak boleh berlebihan.
Jenis protein yang dapat meningkatkan kesehatan anak saat puasa yaitu protein pada susu. Pada susu juga terbagi menjadi berbagai jenis, seperti whey dan kasein. Intinya kita harus mengetahui kebutuhan protein pada anak sesuai umurnya. Umumnya untuk anak balita, kebutuhan protein sekitar 35 gram / hari.
Sedangkan untuk balita atau di atas balita itu membutuhkan lemak sekitar 20% sampai 30%. Artinya lemak itu boleh diberikan kepada anak karena lemak kalorinya tinggi dan dapat meningkatkan berat badan anak, tapi lemak yang kita pilih adalah lemak yang baik. Karena lemak ada yang jenuh dan tidak baik dan ada juga yang lemak yang tidak jenuh dan baik seperti omega 3, omega 6 dan sebagainya.
Asupan Gizi Mikronutrien
Tidak hanya memenuhi asupan gizi makro, selama berpuasa anak juga harus terpenuhi gizi mikronya. Mikronutrien meliputi mineral seperti seng, zat besi, kalsium, asam folat, serta vitamin A, C, D, E, B6, B12, yang cukup dan seimbang. Mikronutrien bisa didapatkan dari sayur-sayuran ataupun buah-buahan.
Menurut para ahli, Vitamin C merupakan salah satu nutrisi paling aman dan paling efektif. Salah satu manfaat vitamin C mungkin termasuk perlindungan terhadap defisiensi sistem kekebalan, Vitamin C juga mempunyai kandungan antioksidan yang dapat membangun sistem kekebalan tubuh dan mengatasi rasa lelah anak saat puasa.
Selain itu kebutuhan zat besi untuk anak. Terdapat zat besi heme dan nonheme, zat besi heme lebih mudah diserap tubuh sedangkan non-heme tidak, dan yang masuk ke dalam zat besi heme adalah daging-dagingan atau protein hewani. Itulah mengapa produk hewani dibutuhkan untuk dikonsumsi anak yang pada masa pertumbuhan. Zat besi juga dapat mempercepat proses penyembuhan tubuh ketika anak sakit saat bulan Ramadhan.
Untuk suplemen termasuk ke dalam zat gizi mikro. Selain berasal dari makanan yang telah disajikan oleh Bunda, suplemen juga bisa memenuhi kebutuhan vitamin yang belum terdapat dari makanan. Salah satu suplemen yang menjadi tambahan gizi anak ialah Generos.
Generos mengandung antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas dalam tubuh. Salah satu kandungan antioksidan berasal dari pegagan. Pegagan bisa meningkatkan konsentrasi otak dan zat aktif yang berfungsi untuk mencegah atau mengobati berbagai penyakit.
Asupan gizi terbaik dari makanan dapat menopang kebutuhan energi anak saat puasa. Tapi jika kebutuhan vitamin dirasa kurang, baru menggunakan suplemen sebagai tambahan nutrisi. Terpenting, Bunda bisa memenuhi zat gizi dari makro dan mikronutrien yang berasal dari beragam makanan yang seimbang. Jika Bunda masih bingung mengenaik nutrisi yang sahur dan berbuka. BUnda bisa baca artikel tentang menu sahur dan berbuka.