Rutinitas yang berat dan melelahkan terkadang membuat masing-masing kita melupakan bahwa ada cinta yang perlu dirawat dalam hubungan pernikahan. Dan seiring waktu, mungkin Anda perlahan-lahan lupa betapa Anda pernah mencintai dan menghargai pasangan Anda. Bahkan Anda juga sudah tidak memperlakukannya seperti yang Anda lakukan di awal pernikahan.
Ketika perlakuan manis itu terlewat dan tidak pernah dirasakan lagi, maka perasaan tidak dihargai itu bisa muncul kapan saja. Terkadang merasa tidak dihargai oleh pasangan menjadi pemicu pertengkaran dalam rumah tangga. Jika perasaan itu hanya dipendam dan si pasangan juga tidak merasa bersalah maka masalah ini bisa berlarut-larut dan bahkan dapat berakibat fatal. Dengan perasaan tidak dihargai oleh pasangan ini membuat komunikasi semakin renggang dan akhirnya tidak lancar.
Jika salah satu pasangan, misalnya Ayah, merasa tidak dihargai dan justru merasa diabaikan maka ia juga akan melakukan hal yang sama kepada Bunda. Ketika keduanya sudah membuat pasangannya tidak merasa berharga, dikhawatirkan akan terjadi keretakan rumah tangga. Sehingga perlu untuk segera diselesaikan perasaan-perasaan tersebut.
Mungkin sebenarnya dalam hati Bunda masih merasa menghargai ayah, namun ini tidak pernah diungkapkan, sehingga ayah tidak merasa demikian. Karena memang setiap orang membutuhkan ungkapan dan sikap yang menunjukkan bahwa ia sedang dihargai. Bunda bisa mempelajari beberapa hal ini.
Daftar Isi
4 Cara Membuat Suami Merasa Berharga
Bunda bisa menerapkan beberapa hal ini untuk membuat Ayah merasa berharga.
1. Terima Apa Adanya
Seringkali suami menjadi sasaran omelan istri karena ia melakukan kesalahan-kesalahan kecil di rumah. Meletakkan handuk di kasur setelah mandi, menarik baju dengan serampangan sehingga membuat tumpukan baju yang sudah rapi menjadi rusak, lupa menutup kulkas setelah membukanya, dan lain sebagainya membuat Bunda mengomel sepanjang hari.
Terkadang Ayah masih mampu mendengarkan Bunda mengomel ketika suasana hatinya sedang baik, akan tetapi petaka datang ketika Bunda mengomel di saat yang tidak tepat. Saat ayah sedang badmood kemudian mendengarkan ocehan Bunda yang tidak ada henti-hentinya maka akan menjadi preseden buruk.
Menerima Ayah apa adanya membuat Bunda akan lebih rileks saat Ayah melakukan kesalahan. Ini juga dapat membuat Bunda dapat mencegah penuaan, loh! Selain itu, setiap orang tumbuh dan berubah seiring berjalannya waktu. Saat ayah berubah, Bunda juga. Sekarang, setelah Bunda memilih ayah sebagai pasangan hidup tanpa penyesalan, Bunda harus belajar menerima kekurangan dan kesalahannya.
2. Akui Apa yang Ayah Lakukan
Mengakui dan memuji setiap hal yang dilakukan pasangan memang terkesan sepele. Terkadang kita menganggap bahwa orang dewasa tidak membutuhkan pujian-pujian kecil itu. Namun ternyata itu salah. Orang dewasa pun membutuhkan pengakuan dan pujian sebagai tanda bahwa ia dihargai orang lain, dalam hal ini pasangannya.
Jika ia telah melakukan sesuatu yang sebenarnya itu memang sudah menjadi kewajibannya sebagai suami, jangan sampai keluar kalimat ini dari Bunda, “memang sudah seharusnya Ayah melakukannya karena ini kewajiban Ayah.” Itu sama saja Bunda tengah meremehkan hal-hal baik yang telah ayah lakukan untuk Bunda.
Jika Bunda masih merasa itu hal biasa, Bunda bisa membayangkan jika Bunda berada di posisi sebaliknya dan menerima pernyataan serupa setelah Bunda mengeluh kelelahan karena telah mengasuh si Kecil. Sudah dapat dipastikan Bunda juga akan merasa sakit hati, bukan?
Bahkan ketika Bunda telah memuji ayah karena telah melakukan sesuatu untuk membantu pekerjaan rumah Bunda, ayah akan merasa pekerjaannya dihargai dan nantinya akan bisa dengan senang hati untuk terus melakukannya. Tentu saja, selain untuk memberikan semangat kepada ayah juga sebagai ungkapan cinta dari Bunda ke Ayah demi keharmonisan rumah tangga tetap terjaga.
3. Jangan Membanding-bandingkan
Siapa sih yang mau atau bahkan suka jika ia dibanding-bandingkan dengan orang lain? Tentu saja tidak ada orang di dunia ini yang nyaman ketika dibanding-bandingkan dengan orang lain. Karena setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Ini juga berlaku bagi ayah Bund. Mungkin Bunda seringkali keceplosan atau tidak sengaja telah membanding-bandingkan ayah ketika ia melakukan kesalahan. Ketika Bunda telah menyadarinya, segeralah meminta maaf kepada ayah karena telah mengatakan hal yang tidak semestinya.
Ketika Bunda membandingkan ayah dengan orang lain, dia akan merasa tidak dihargai usahanya dan itu akan membuatnya malas untuk melakukannya lagi. Bahkan, Bagi ayah pernyataan membandingkan dengan orang lain seperti itu bisa dianggap menghina.
Ingat, tidak hanya di depannya saja ya Bund, tapi juga saat Bunda sedang mengobrol dengan teman-teman Bunda. Biasanya dalam sebuah obrolan wanita akan ada salah satu teman yang menceritakan keburukan suaminya. Jangan sampai Bunda melakukan hal ini, karena ini dapat menjatuhkan citra kepala keluarga Bunda sendiri di mata orang lain.
4. Beri Dia Ruang Sendiri
Memberi ruang bagi ayah sendiri merupakan salah satu cara agar ia merasa dihargai oleh Bunda. Bunda bisa memberikan kebebasan bagi ayah untuk melakukan hobinya asalkan tidak berlebihan. Karena saat ayah melakukan hobinya tersebut merupakan sarana healing terbaik bagi ayah setelah mengalami kepenatan dalam bekerja. Sama halnya dengan Bunda, ayah juga membutuhkan untuk healing.
Tidak hanya itu, dalam suatu hubungan, seorang pria membutuhkan privasinya dan dia ingin dibiarkan sendiri sesekali. Maka ketika Ayah sedang menyendiri jangan diganggu dulu ya Bund. Ketika Bunda memberinya cukup waktu untuk menyendiri maka Bunda akan memperhatikan bahwa ayah terlihat bijaksana dan bahagia. Hal itu karena ayah berpikir bahwa Bunda memahaminya dengan baik, jadi dia akan jauh lebih menghargai Bunda.
Jadi, ingat ya Bunda, pria akan merasa berharga karena telah menjadi penerima penghargaan dari wanita. Dihargai adalah kebutuhan utama pria yang enggan diungkapkannya. Ketika suami tidak merasa dihargai, ia mungkin menunda-nunda, kehilangan motivasi, dan menjadi malas, pasif, tidak aman, dan lemah dalam kehidupan berumah tangga.