Kita tahu bahwa ADHD memang tidak bisa disembuhkan. Akan tetapi bila terdiagnosis secara dini dan ditangani dengan tepat, si anak akan mampu beradaptasi dengan kondisinya dan menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Hal itu karena anak hiperaktif memiliki tingkat kecerdasan yang sama dengan anak-anak pada umumnya, bahkan biasanya lebih pintar.
Tentu saja, ia juga perlu mendapatkan pengasuhan yang tepat dari orang tuanya. Namun hal pertama dan paling penting sebelum memberikan pengasuhan yang tepat pada anak hiperaktif adalah penerimaan penuh dari orang tua. Ayah dan Bunda yang bisa dengan lapang dada menerima kondisi sang buah hati bisa menjadi kunci agar anak hiperaktif bisa sukses dalam hidupnya.
Dengan penerimaan penuh maka Ayah dan Bunda akan lebih siap dalam menghadapi segala tantangan yang bisa muncul setiap harinya saat mendampingi anak hiperaktif. Karena dalam menghadapi anak yang memiliki kondisi khusus seperti ADHD membutuhkan kesabaran ekstra.
Padahal kita tahu bahwa mengasuh anak-anak pada umumnya sudah sangat menguji kesabaran. Jadi bisa dibayangkan bagaimana jika mengasuh anak dengan ADHD. Oleh karena itu penerimaan dari orang tua itu menjadi kunci agar pengasuhannya lebih mudah.
Lalu apa saja yang perlu diperhatikan dalam mengasuh anak hiperaktif?
Daftar Isi
Jadwal Rutin
Membuat jadwal harian untuk anak ADHD sangat efektif untuk membantunya tetap fokus pada apa yang harus ia lakukan setiap harinya. Jadwal tersebut dapat mengingatkan mereka tentang apa saja yang harus ia lakukan dalam sehari. Itu mencakup segala kegiatan mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi di malam hari.
Diet Makanan untuk Anak Hiperaktif
Anak hiperaktif memiliki beberapa pantangan makanan yang harus dihindari dan juga makanan yang sangat dianjurkan untuk dikonsumsi. Karena ADHD sangat kesulitan dalam fokus sehingga itu berkaitan erat dengan kondisi otaknya.
Maka seperti yang diungkapkan pada WebMD, beberapa ahli menyarankan makanan yang menutrisi otaknya. Di antaranya adalah makanan yang memiliki protein tinggi seperti telur, daging, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Protein dapat membantu anak berkonsentrasi lebih baik. Selain itu makanan kaya vitamin seperti buah dan sayur juga harus ditambahkan dalam menu makanan si anak ya, Bun!
Tidak hanya itu, Ayah dan Bunda juga perlu memperhatikan beberapa makanan yang harus dihindari. Salah satunya adalah karbohidrat sederhana seperti roti-rotian yang terbuat dari tepung terigu dan juga permen. Asupan karbohidrat dapat diganti dengan karbohidrat kompleks seperti roti gandum, oatmeal, jagung, kentang, ubi dan sebagainya.
Jenis karbohidrat sederhana atau simpleks mudah diserap oleh tubuh sehingga menyebabkan kadar gula darah naik dengan cepat. Peningkatan gula darah tersebut mempengaruhi produksi adrenalin yang lebih tinggi sehingga memberi efek perilaku hiperaktif.
Bahan tambahan seperti pengawet, pewarna makanan dan juga pemanis buatan yang ada dalam makanan siap saji dikhawatirkan berpengaruh buruk pada kondisi anak ADHD. Meskipun terdapat pro-kontra, American Academy of Pediatrics mengatakan sebaiknya menghindarinya beberapa makanan tersebut.
Batasi Screen Time
Seperti pada anak-anak pada umumnya, anak hiperaktif juga sebaiknya dibatasi screen time-nya. Jika itu dapat berpengaruh buruk terhadap anak-anak pada umumnya, maka logikanya itu juga berpengaruh pada anak hiperaktif. Bahkan dikhawatirkan bisa lebih buruk lagi dampaknya. Untuk mengetahui cara kerja screen time mempengaruhi otak anak bisa baca di sini.