fbpx

Hari Anak Nasional 2022, Kak Awam : Anak Indonesia Harus Berani dan Terlindungi

by | Jul 26, 2022 | Tumbuh Kembang, Keluarga

Spesial Hari Anak Nasional, Kampung Dongeng bekerja sama dengan Generos menggelar acara meriah bertajuk Festival Anak merdeka pada Minggu (24/07). Acara yang diadakan di Kampung Dongeng, Ciputat ini diikuti oleh 100 anak dengan rentang usia 4 hingga 12 tahun.

Kak Awam, seorang pendongeng sekaligus pemilik Kampung Dongeng menjelaskan rangkaian acara ini diadakan secara khusus untuk merayakan Hari Anak Nasional. Terdapat serangkaian kegiatan yang diikuti oleh anak-anak dari daerah sekitar Kampung Dongeng. Kegiatan diawali dengan pawai anak, lalu dilanjutkan dengan lomba mewarnai dan menggambar, terakhir penampilan dongeng dari anak-anak.

Serangkaian kegiatan Festival anak Merdeka ini berupaya untuk meningkatkan rasa percaya diri dan keberanian anak. Selain itu, kreativitas yang muncul pada lomba menggambar dan mewarnai berperan penting dalam proses tumbuh kembang anak. Tujuan ini yang akhirnya membuat Kak Awam mencetuskan Festival Anak Merdeka.

Anak Indonesia Butuh Perlindungan

kak-awam-anak-indonesia-harus-berani

Festival Anak Merdeka

“Anak Merdeka berarti anak yang mendapat perlindungan dan terpenuhi hak-haknya untuk hidup dan partisipasi. Selain itu juga hak mendapatkan kelayakan bermain. yang dimana anak seharusnya mendapatkan ruang bermain yang baik. Terlindungi dan menjadi wadah anak bermain menjadi fokus Kampung Dongeng,” Ujarnya.

Tak hanya itu, Festival Anak Merdeka juga mengusung tema yang sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (Kemenpppa RI) yaitu Anak Terlindungi, Indonesia Maju. Mengutip dari situs (Kemenpppa RI) Tema ini dimaksudkan agar anak Indonesia selalu terlindungi dari kekerasan dan anak mendapatkan haknya sebagai generasi penerus Indonesia. 

Baca Juga  Generos Gandeng UAD dalam FGD Kepercayaan Orang Tua terhadap Suplemen Anak

“Tema Anak terlindungi, Indonesia Maju ini relate dengan tema festival ini. Anak-anak Indonesia saat ini sangat riskan dengan kekerasan seksual terhadap anak di lingkungan sekitarnya, seperti di keluarga dan sekolah. Oleh sebab itu, perlu meningkatkan kewaspadaan para orang tua sekaligus anak untuk bisa melindungi diri sendiri agar kasus kekerasan seksual bisa dihindari,” Ujar Kak Awan saat ditemui oleh tim Generos 

Sebagai generasi penerus, Anak Indonesia harus diperhatikan dan dipenuhi hak-haknya. Anak bisa berani, tidak terkekang, dan terlindung. Keinginan Kak Awam tersebut diamini oleh wali dari salah satu peserta Festival Anak Merdeka. Supriyanti, seorang ibu dengan dua anak ini juga sempat khawatir akan kekerasan seksual yang semakin meningkat akhir-akhir ini, bahkan di lingkungan pendidikan.

 “Sebagian orang tua Jujur saya memang takut tentang kekerasan seksual. Tapi kalau anaknya diam di rumah terus aja dan cuma main gadget, malah jadi gak bagus. Jadi lebih baik dia main di luar aja. Yang penting sebagai ibu saya selalu mengawasi Tirta untuk tahu dia main sama siapa dan dimana,” Ujar Bu Yanti, salah satu pendamping peserta festival Anak Merdeka.

Baca Juga  Peran Ayah Dalam Mengajarkan Anak Berpuasa

Kejadian yang menimpa anak Indonesia akhir-akhir ini memang sangat mengkhawatirkan. Mengingat kekerasan seksual masih merebak dalam lingkungan yang dianggap aman bagi anak. KPAI merilis sepanjang Januari-Juli 2022 terdapat 31% anak laki-laki dan 69% anak perempuan menjadi korban kekerasan seksual di lingkungan pendidikan

Melihat tingginya kasus kekerasan seksual pada tahun ini, sebelumnya Generos juga mengadakan seminar mengenai “Edukasi Seksual pada Anak Sejak Dini.” Tujuan seminar ini menjelaskan pada orang tua bahwa pendidikan seksual anak sejak dini penting dilakukan agar anak bisa menjaga diri sendiri. Selain itu, menyadarkan peran penting orang sekitar untuk turut melindungi anak.

generos-spesial-hari-anak-nasional

Kampung Dongeng bekerja sama dengan Generos

Perlindungan kekerasan seksual terhadap anak tidak bisa melibatkan hanya dari satu lapisan saja, melainkan semua lapisan masyarakat harus bersinergi dalam melakukan pencegahan kekerasan seksual terhadap anak . Mulai dari lingkungan orang dewasa sekitar anak yang harus bisa melindungi, tenaga pendidikan, dan pemerintah saling bekerja sama. Tentu saja ini dilakukan agar upaya perlindungan anak bisa dilaksanakan dan anak terhindar dari predator seksual.

Kak Awam: Semua Lapisan Masyarakat Harus Berperan dal Melindungi Anak

“Orang tua di sekitar anak dan guru menjadi orang yang penting dalam melindungi anak . Namun, pemerintah juga harus membentuk lembaga maupun organisasi yang bisa memberikan keamanan dan kenyamanan pada anak. Tentunya tidak tebang pilih dalam melindungi anak dari segala bentuk kekerasan,” tutur Kak Awam

Baca Juga  5 Cara Membedakan Generos Asli dan Palsu dengan Mudah

Kemeriahan dan antusias peserta menyertai festival ini hingga selesai. Antusiasme anak-anak makin tinggi kala diumumkan pemenang lomba menggambar dan mewarnai. Adapun masing-masing pemenang mendapatkan tropi juara dan bingkisan menarik dari Generos. Harapannya acara seperti ini sering diadakan agar anak mempunyai media mereka bermain.

“Berkat acara yang selalu diadakan oleh Kampung Dongeng ini, anak saya, Tirta jadi lebih berani. Alhamdulillah ini juga menang menjadi juara 1 lomba menggambar. Saya harap juga anak saya dan anak Indonesia lainnya bisa lebih maju, pintar dan tentunya berani ya. Apalagi acara seperti ini yang dapat membuat anak saya jadi lebih berani,” Ujar bu Yanti seusai acara Festival Anak Merdeka

Tak jauh berbeda dengan harapan orang tua, tentu saja Kak Awam juga menginginkan anak Indonesia bebas dari predator seksual dan terlindungi dari bahaya yang mengancam. Tak sebatas itu, anak juga harus berani menyuarakan jika ada teman yang tertindas

“Anak-anak Indonesia harus berani dalam melawan orang-orang jahat yang mendekati mereka. Selain itu, berani dalam membela teman-teman mereka yang diganggu. Terakhir anak Indonesia harus berani berkreasi. Biarkan mereka berani untuk mewarnai apa saja. Supaya mereka tidak terpaku pada gadget,” tutur Kak Awam sebagai penutup.

Jangan Samakan Speech Delay dan Late Talker! Ini Dia Perbedaannya

GENEROS.ID - Umumnya, jika sang buah hati tidak kunjung bisa berbicara, biasanya orang tua akan langsung menyimpulkan bahwa bayinya mengalami speech delay. Kemampuan berbicara sendiri dapat dilakukan oleh setiap bayi pada usia yang berbeda-beda, namun ada saja sang...