Kemudian berbagai negara juga mengadakan perayaan serupa yang akhirnya pada 2003 diresmikan sebagai Hari Mendongeng Sedunia. Peringatan Hari Mendongeng Sedunia ini adalah upaya merayakan seni mendongeng lisan. Perayaan ini juga merupakan hari bagi orang-orang di seluruh dunia untuk mendengarkan dan menceritakan kisahnya dalam berbagai bahasa.
Seni mendongeng lisan atau istilah sederhananya bercerita atau berkisah, merupakan seni berkomunikasi. Sebagai orang tua tentu ini bukanlah hal baru bagi kita. Ya, bercerita menjadi sarana komunikasi yang efektif antara orang tua dan anak. Banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dari mendongeng atau bercerita tersebut.
Salah satunya adalah meningkatkan bonding atau ikatan antara orang tua dan anak. Karena ketika bercerita atau berkisah dengan anak akan tercipta momen bersama yang di dalamnya terdapat interaksi yang menyenangkan. Selain itu, bercerita atau mendongeng dapat mengembangkan perkembangan otak dan imajinasi anak. Tentu ini sangat baik untuk anak-anak yang berada pada masa golden age yaitu pada usia 0-5 tahun.
Ternyata tidak hanya itu, mendongeng atau bercerita dapat melatih kemampuan mendengar dan menyimak. Tentu saja, ini juga dapat bermanfaat untuk melatih kemampuan bicara anak. Anak juga dapat bertambah kosakatanya karena sering mendengarkan kosakata baru dari kisah-kisah yang telah Ayah Bunda ceritakan.
Itulah mengapa dikatakan bahwa mendongeng ini merupakan salah satu stimulasi yang efektif untuk anak yang mengalami speech delay atau terlambat bicara. Dan tentunya baik juga untuk pencegahannya. Jadi tidak berlebihan jika menjadikan aktivitas mendongeng ini menjadi rutinitas sehari-hari terutama bagi anak yang sedang dalam masa golden age.
Daftar Isi
Mendongeng dengan Berbagai Media
Dalam mendongeng kita membutuhkan sebuah media agar apa yang kita ceritakan semakin menarik. Media yang digunakan bisa bervariasi, seperti boneka tangan atau buku. Mendongeng dengan menggunakan media boneka berarti orang tua atau pendongeng harus bisa memposisikan boneka tersebut seolah-olah hidup dan dapat berinteraksi dengan objek dongeng yaitu anak-anak. Karena biasanya anak-anak menyukai boneka, maka media boneka tersebut cukup efektif untuk menarik perhatian anak-anak, sehingga anak tidak mudah bosan dalam mendengarkan dongeng dari Ayah atau Bunda.
Selain itu buku cerita juga bisa menjadi media mendongeng yang menarik untuk anak-anak. Buku dengan banyak gambar membuat anak tertarik dan memperhatikan apa yang sedang kita ceritakan. Tentu saja kita perlu memilihkan buku yang cocok untuk anak sesuai usianya. Saat ini telah banyak sekali buku-buku cerita untuk anak-anak khususnya anak balita yang didesain dengan gambar ilustrasi yang menarik.
Read Aloud
Read aload (membaca nyaring) merupakan cara membacakan buku dengan suara yang nyaring dan artikulasi jelas sehingga anak mudah paham. Tidak hanya membaca buku, mendongeng tanpu buku pun juga harus dilakukan dengan suara yang nyaring dan artikulasi yang jelas. Perlu juga untuk mengubah-ubah intonasi sehingga anak-anak lebih antusias dalam mendengarkan dongeng tersebut.
Agar Anak Tak Mudah Bosan
Ayah dan Bunda tentunya perlu untuk terus berlatih agar aktivitas bercerita atau mendongeng tidak menjadi aktivitias yang membosankan bagi anak. Dalam bercerita atau mendongeng, Ayah dan Bunda harus mengetahui sisi–sisi mana dalam cerita kita yang dapat menarik perhatian anak. Misalnya dalam cerita terdapat binatang yang terlibat maka orang tua dapat mengeksplor melalui suara–suara binatangnya.
Kemudian ketika anak bosan di tengah cerita kita dapat membuat anak terlibat aktif, sehingga anak bukan sebagai pendengar pasif tapi selalu ajak anak untuk selalu berpatisipasi dalam kegiatan yang ada dalam cerita. Pada anak yang masih balita maka dapat dengan mengajak membolak balik halaman buku, menunjuk ilustrasi buku. Pada anak yang sudah besar kita dapat mengajaknya untuk berdisuki, bisa mengenai jalan ceritanya, tokoh–tokohnya, ilustrasinya, dan sebagainya.
Kemampuan mendengar dan meyimak tidak didapatkan secara instan, harus melalui proses panjang. Maka jika orang tua menginginkan anak dapat tenang ketika dibacakan cerita maka perlu dilatih semenjak kecil bahkan sejak dalam kandungan.