Tinggal menghitung hari kita akan memasuki bulan Ramadhan, di mana dalam bulan ini semua Muslim di seluruh dunia akan melaksanakan ibadah puasa satu bulan penuh. Berbagai persiapan sudah mulai dilakukan, baik untuk persiapan mental maupun persiapan fisik.
Bagi orang tua yang memiliki anak kecil pastinya juga sudah sounding kepada anak-anaknya bahwa kita akan memasuki bulan puasa. Bahkan ada pula yang sudah ditawari untuk ikut berpuasa meskipun belum memasuki usia baligh. Ustadzah Lulung Mumtaza atau yang akrab disapa Ummi Lulung menjelaskan bahwa tidak masalah mengajarkan anak berpuasa sejak dini asalkan dilakukan dengan benar.
Sebelumnya Ummi Lulung sudah membagikan tips agar anak yang belum memasuki usia baligh mau berlatih berpuasa. Lalu sebenarnya untuk apa sih anak kecil sudah dilatih berpuasa? Salah satunya tercantum dalam QS. Al Furqon: 74, yang berbunyi:
Daftar Isi
وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
“Dan orang orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.”
Jadi kalau orang tua memiliki anak yang mau berbuat kebaikan dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam maka bisa menjadi penyenang hati orang tuanya. Selain itu Ummi Lulung menyebutkan peribahasa “ala bisa karena biasa” yang maksudnya sesuatu yang awalnya sulit untuk dilakukan jika sudah dikerjakan terus menerus maka lama kelamaan akan terbiasa melakukannya.
Demikian juga dengan puasa. Jika anak sudah memasuki usia baligh baru diajarkan dan dikenalkan dengan puasa maka dikhawatirkan si anak tidak langsung mampu untuk melakukannya. Sedangkan jika sudah mulai diajarkan sebelum usia baligh maka saat sudah waktunya diwajibkan berpuasa tidak kesulitan lagi dalam menjalankannya.
Kapan waktu yang tepat untuk melatih anak untuk ikut berpuasa?
Ummi Lulung menjelaskan sebaiknya dalam mengajarkan berpuasa orang tua mengikuti dalil diperintahkannya sholat. Seperti yang diriwayatkan dari Amru bin Syu’aib dari Ayahnya dari Kakeknya dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مُرُوا أَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ
“Perintahkanlah anak-anak kalian untuk melaksanakan shalat apabila sudah mencapai umur 7 tahun, dan apabila sudah mencapai umur 10 tahun maka pukullah dia apabila tidak melaksanakannya, dan pisahkanlah mereka dalam tempat tidurnya.” (HR. Abu Dawud: 495)
Dari hadist tersebut diketahui usia 7 tahun sudah mulai diajarkan untuk sholat. Sehingga Ayah dan Bunda bisa mengajarkan anak-anak berpuasa sejak berusia 7 tahun. Dalam melatih anak berpuasa bisa dilakukan secara bertahap, dari yang awalnya hanya puasa sampai jam 10 pagi kemudian meningkat lagi sampai jam 12 siang, dan begitu seterusnya sampai kuat untuk berpuasa penuh.
Pada saat baru diajarkan pun anak juga tidak diwajibkan untuk langsung bisa melaksanakannya selama sebulan penuh. Jika anak terlihat lesu maka Ayah dan Bunda harus mengetahui dan segera meminta anak untuk membatalkan puasanya. Karena anak-anak masih dalam masa pertumbuhan, maka penting untuk selalu diperhatikan asupan gizi yang masuk ke dalam tubuhnya selama berpuasa. Hal ini untuk mencegah agar anak tidak jatuh sakit saat latihan berpuasa.
Bagaimana menjelaskan manfaat puasa kepada anak-anak?
Ummi Lulung mengatakan terdapat dua manfaat puasa yang bisa dijelaskan kepada anak dengan bahasa yang dimengerti anak-anak, yaitu:
- Mengajarkan kepedulian
Orang tua bisa mencontohkan anak-anak fakir miskin yang kurang beruntung yang terbiasa berpuasa. Mereka berpuasa karena memang tidak ada makanan untuk dimakan. Ada pula orang lapar karena sakit yang tidak bisa makan apa-apa. Sedangkan saat kita menahan lapar dan haus dalam rangka berpuasa maka bisa mandatangkan pahala dari Allah Swt.
2. Lebih mensyukuri makanan
Saat anak berpuasa maka kita bisa menjelaskan kepada anak bahwa dengan berpuasa kita bisa merasakan nikmatnya makanan. Karena terkadang anak-anak mengeluh jika diberikan makanan yang itu-itu saja terutama makanan rumahan. Padahal makanan tersebut mengandung gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Jika anak berpuasa maka akan bisa merasakan nikmatnya makanan setelah seharian berpuasa.