Menjalankah ibadah puasa tak hanya bagi orang dewasa saja, anak yang sudah puber alias beranjak remaja juga dianjurkan untuk berpuasa di bulan Ramadhan.
Namun, tak sedikit dari orang tua yang masih bingung dan cemas soal puasa sang buah hati.
Di satu sisi, Bunda ingin mengajarkan soal kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dengan segala manfaatnya.
Tapi, di sisi lain Bunda juga cemas bila nantinya sang buah hati tidak akan kuat dan juga dapat mempengaruhi tumbuh kembangnya.
Bunda pasti akan bertanya-tanya, kapan anak mulai boleh berpuasa? Makanya simak sampai habis ya!
Daftar Isi
Kapan Anak Mulai Boleh Berpuasa di Bulan Ramadhan?
Membiasakan anak untuk berpuasa di bulan Ramadhan merupakan suatu hal yang positif, selain untuk mengenalkan kewajiban, Bunda juga dapat melatih anak agar lebih sabar.
Bunda bahkan juga dapat mengajarkan sang buah hati tentang manfaat puasa Ramadhan bagi kesehatan.
Namun, mulai dari kapan waktu yang tepat bagi sang buah hati untuk berpuasa, cara agar puasanya lancar, menu sahur dan buka puasa yang baik untuk anak, dan sebagainya.
Pada dasarnya, anak mulai boleh berpuasa kapanpun dirinya merasa siap, bisa saja sang buah hati hanya ingin ikut-ikutan lantaran melihat Bunda dan Ayah puasa.
Lalu ada pula yang memang sudah menyadari kewajibannya untuk berpuasa di bulan Ramadhan.
Maka dari itu, peran orang tua menjadi suatu hal yang penting, sebelum membolehkan sang buah hati berpuasa, Bunda juga harus tahu dulu kondisi kesehatan dan tumbuh kembangnya.
Bila tumbuh kembang sang buah hati dalam kondisi yang normal, baik dari segi fisik maupun psikologis, maka sang buah hati boleh saja ikut berpuasa di bulan Ramadhan layaknya Bunda dan Ayah.
Sebaliknya, jika sang buah hati mengalami penurunan berat badan atau dalam kondisi yang tidak sehat, sebaiknya jangan memaksanya untuk ikut berpuasa.
Dari segi medis, tidak ada patokan khusus mengenai usia yang tepat bagi sang buah hati berpuasa.
Hal ini tergantung dari kondisi kesehatan dan kesiapan masing-masing anak, sebaiknya konsultasikan ke dokter terlebih dahulu mengenai kapan anak mulai boleh berpuasa.
3 Tips Membuat Puasa Anak Menjadi Lancar dan Menyenangkan
Dikutip GENEROS.ID dari situs Britannica, puasa adalah proses menahan diri dari lapar dan haus selama beberapa jam.
Hal ini, artinya Bunda tidak boleh makan atau minum dari waktu sahur sampai waktu buka puasa tiba.
Hari pertama berpuasa di bulan Ramadhan mungkin akan menjadi momen yang menantang bagi Bunda dan sang buah hati.
Tenang, puasa anak bisa jadi lancar dan menyenangkan dengan tips-tips yang sudah disiapkan ini, di antaranya:
1. Buat Waktu Puasa si Kecil Bertahap
Jangan memaksakan buah hati Anda untuk langsung berpuasa sehari penuh di bulan Ramadhan.
Alih-alih membiasakannya berpuasa, momen puasa anak malah bisa jadi berantakan dan membuat buah hati Anda jatuh sakit.
Sebagai langkah awal, tanyakan dulu apakah ia benar-benar ingin puasa atau tidak. Biarkan ia menentukannya sendiri supaya tidak merasa terpaksa.
Tentukan seberapa lama anak boleh berpuasa, misalnya selama 6 jam sampai waktu makan siang.
Setelah itu, biarkan anak berbuka puasa untuk mengembalikan energinya. Lakukan selama beberapa hari sampai anak mulai terbiasa puasa di bulan Ramadhan.
Barulah tambahkan waktunya sampai sore hari, kemudian satu hari penuh.
Dijamin, waktu puasa anak di bulan Ramadhan akan berjalan secara teratur dan lancar.
2. Menyajikan Makan yang Bernutrisi
Memenuhi kebutuhan nutrisi saat sahur dan berbuka berperan penting untuk memastikan puasa anak berjalan lancar.
Oleh karena itu, pastikan Anda memberikan menu makanan yang sehat dan bergizi seimbang untuk anak selama di bulan Ramadhan.
Salah satu komponen penting yang harus ada dalam menu sahur dan buka puasa adalah karbohidrat kompleks.
Zat gizi ini berfungsi untuk menyuplai dan mempertahankan energi selama berjam-jam saat puasa, terutama bagi si kecil.
Asupan protein juga tak kalah penting untuk cadangan energi sekaligus menyeimbangkan cairan dalam tubuh.
Tambahkan beberapa jenis protein seperti telur, keju, roti gandum, dan sayuran segar di dalam menu sahur dan buka puasa.
Sediakan juga beberapa jenis buah untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral anak.
Selain itu, pastikan anak minum banyak air putih saat sahur dan berbuka.
Hal ini dapat membantu menjaga hidrasi tubuh dan mencegah dehidrasi saat puasa di bulan Ramadhan.
3. Menunggu Puasa Dengan Kegiatan Menyenangkan
Menjalani hari tanpa makan atau minum mungkin membuat anak jadi gampang bosan.
Untuk menyiasatinya, ajak buah hati Anda untuk melakukan kegiatan yang menyenangkan selama puasa di bulan Ramadhan.
Orang tua bisa mengajak anak menggambar, membuat origami, atau menonton film kartun favoritnya.
Berbagai kegiatan ini dapat membantu merangsang kreativitas anak sekaligus mengalihkan perhatiannya selama berpuasa.
Bunda pun tak perlu khawatir ia akan merasa capek karena aktivitas tersebut tidak membutuhkan banyak energi.***