fbpx

Lebaran, Momen Melatih Kesabaran Anak Saat Berselisih

by | Apr 28, 2023 | Keluarga

Perayaan hari raya Idul Fitri memang spesial bagi Muslim. Momentum lebaran ini dimanfaatkan untuk berkumpul bersama keluarga besar. Saat berkumpul tidak terkecuali anak-anak akan bertemu dengan teman barunya. Tak jarang berkumpulnya anak-anak ini akan menimbulkan konflik yang akhirnya muncul pertengkaran di antara mereka. Namanya anak kecil masih belajar membela diri, mengelola emosi dan melatih kesabaran.

Menurut Brett Laursen dan Gwen Pursell, si Kecil pada dasarnya rata-rata mengalami hampir selalu ada konflik per jam. Karena sebenarnya sering berdebat untuk menghabiskan lebih banyak waktu bersama dan merasa lebih nyaman mengungkapkan pendapat. Mereka kebanyakan berdebat tentang berbagai hal, seperti berebut mainan.

Dan cenderung melontarkan, “saya akan menjadi temanmu jika kamu melakukan ini!” atau “saya tidak akan menjadi temanmu jika melakukan itu!”. Masih banyak lagi contoh pertengkaran yang terjadi pada anak.

Argumen dengan seorang teman bisa sangat menjengkelkan bagi anak-anak, terutama ketika saat cuaca panas, “kamu bukan temanku lagi”. Butuh waktu dan latihan bagi anak-anak untuk belajar bagaimana menyelesaikan konflik.

Jika Bunda melihat anak bertengkar dengan seorang teman, mungkin ada gunanya untuk meredakan ketegangan dengan bertanya, “siapa yang mau camilan?” atau “apa yang bisa kamu lakukan agar adil bagi kalian berdua?”. Kadang Bunda perlu menjadi penengah kalau pertengkaran dapat menyakiti salah satu anak.

Melatih Kesabaran Anak

Berikut ini beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk melatih kesabaran  dalam menyelesaikan konflik:

1. Membantu Luapkan Emosi Anak

Jika si Kecil mulai kesal karena pertengkaran dengan seorang teman, pengertian dan kenyamanan Ayah Bunda  sangat membantu. Meskipun  mungkin tergoda untuk menunjukkan kesalahan anak, tapi ingat tugas pertama orang tua adalah untuk mengakui perasaan anak.

Baca Juga  Memasuki Era Digital! Ini 5 Cara Mengajarkan Anak Berinternet Cerdas

Bunda bisa mengatakan, “perasaanmu sakit saat temanmu melakukan itu” atau “kamu marah karena dia tidak bermain sesuai aturan.” Dengan cara seperti demikian anak dapat meluapkan emosinya.

2. Mengajarkan Empati Anak

Dibutuhkan banyak latihan bagi anak-anak untuk belajar membayangkan bagaimana orang lain berpikir atau merasakan. Dengan menjelaskan perspektif seorang teman, Bunda dapat membantu anak  melewati penjelasan yang sederhana dan yang  produktif seperti “Dia jahat!”.

Anak akan mampu membayangkan kejadian dari sudut pandang teman  dan dapat membantu anak  melepaskan amarah dan mungkin meminta maaf atau berkompromi. Melatih empati anak sejak dini perlu dilakukan.

Bunda membantu melatih kesabaran anak dengan mendamaikan perselisihan antar sesama

Ayah Bunda membantu melatih kesabaran anak dengan mendamaikan perselisihan antar sesama

3. Bantu Anak Berbicara dengan Tepat

Menyelesaikan konflik terkadang mengharuskan anak untuk dapat menjelaskan apa yang dia inginkan. Bantu mereka merencanakan dan menerapkan apa yang harus dikatakan. Tekankan apa yang anak ingin lakukan temanya, bergerak maju.

Baca Juga  Waspada Pneumonia pada Anak, Kenali Gejalanya!

Misalnya, anak dapat berkata, “saya ingin giliran”, “Tolong jangan panggil saya dengan nama itu, saya tidak menyukainya,” atau “Mulai sekarang, bisakah  bertanya sebelum meminjam penghapus saya?”. Cara seperti ini dapat membantu anak melakukan pembelaan diri.

4. Mengajarkan Anak Untuk Berdamai

Perdebatan dengan seorang teman tidak harus berarti akhir dari sebuah persahabatan. Mengatakan “saya minta maaf” sering kali merupakan cara yang baik untuk memperbaiki keretakan, dan bersedia memaafkan kesalahan teman adalah tindakan kemurahan hati.

Kita orang dewasa cenderung ingin membicarakan berbagai hal, bahwa anak-anak paling sering menyelesaikan konflik dengan berpisah sebentar, untuk meredakan emosi, dan kemudian mencoba lagi.

Jalan anak untuk berbaikan dengan seorang teman mungkin sesederhana bersikap baik kepada teman itu besok. Jika si Kecil tampak lebih banyak berdebat daripada bermain dengan teman tertentu, Bunda mungkin ingin mendorong pertemanan lainnya.

Baca Juga  Telah Teruji Lab, Generos Bebas Dari Cemaran Mikroba Patogen Berbahaya

Saat lebih banyak pertengkaran daripada kesenangan, persahabatan biasanya tidak bertahan lama. Tapi yang pasti anak jarang bermusuhan lama, hanya beberapa waktu akan baikan lagi.

5. Jelaskan arti kesabaran pada anak

Biasanya, akan lebih sulit bagi anak untuk bisa melatih kesabaran jika ia tidak mengerti apa arti kesabaran itu sendiri. Oleh sebab itu, ada baiknya Bunda menjelaskan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan kesabaran. Bunda bisa mulai dengan menanyakan langsung pada anak apa yang ia ketahui tentang kesabaran. Dari sana, si Kecil dapat menambahkan yang belum diketahui atau membenarkan yang salah.

Sebagai contoh, bisa menanyakan pertanyaan seperti, “Adik tahu apa arti sabar?”, “Menurut adik, bersikap sabar penting atau tidak?” atau “Adik paling susah sabar saat sedang apa? Jika anak belum memahami sepenuhnya apa arti sabar, Bunda bisa menjelaskan dengan memberikan contoh kegiatan pada anak saat ia harus bisa sabar.

Masih banyak cara yang bisa Bunda lakukan agar si Kecil tetap bersabar dan bijak menghadapi pertengkaran antar teman saat momen kumpul lebaran. Semoga tips yang disampaikan di atas dapat membantu Bunda melatih dan mengajarkan sabar pada anak.

Jangan Samakan Speech Delay dan Late Talker! Ini Dia Perbedaannya

GENEROS.ID - Umumnya, jika sang buah hati tidak kunjung bisa berbicara, biasanya orang tua akan langsung menyimpulkan bahwa bayinya mengalami speech delay. Kemampuan berbicara sendiri dapat dilakukan oleh setiap bayi pada usia yang berbeda-beda, namun ada saja sang...