Bunda Wajib Tahu! Kurangnya Kasih Sayang Bisa Berisiko Sebabkan si Kecil Miliki Tubuh Pendek

by | Mar 6, 2024 | Tumbuh Kembang

generos.idSetiap anak di dunia pasti menginginkan selalu diberikan kasih sayang dari Bunda dan juga Ayahnya.

Berkat kasih sayang Ayah dan Bunda, sang buah hati bisa memiliki kehidupan yang bermakna.

Namun, apakah Bunda dan Ayah sudah mengetahui? Kurangnya kasih sayang pada sang buah hati bisa berisiko sebabkan sang buah hati memiliki tubuh yang pendek atau stunting.

Bisa kita ketahui stunting merupakan gangguan pertumbuhan berupa kondisi anak yang memiliki tubuh pendek.

Tapi jika dihubungkan dengan tinggi badan, para orang tua mungkin akan berpikir hal itu tergantung pada genetik, pola makan, dan olahraga.

Ada seorang pakar perkembangan dan pertumbuhan manusia menyebutkan bahwa jika sang buah hati memiliki tubuh yang tinggi, si Kecil membutuhkan kasih sayang setiap harinya.

Dilansir dalam situs Daily Mail, kesejahteraan emosional anak muda sangat penting untuk mencegah terhambatnya pertumbuhan.

Maka dari itu, jika sang buah hati kurang mendapatkan kasih sayang oleh orang-orang terdekat, menyebabkan emosionalnya terganggu yang akan berdampak buruk.

Hal tersebut akan membahayakan tubuh, termasuk menghalangi hormon yang diperlukan untuk pertumbuhan dan tinggi badan.

Baca Juga  Manfaat Bercerita untuk Anak Usia Dini, Bikin Lancar Bicara

Seperti yang sudah diketahui, manusia hidup memerlukan keterikatan sosial dan emosional yang kuat yakni cinta antara anak-anak dan orang tua.

Keterikatan tersebut diperlukan untuk meningkatkan hampir semua fungsi biologis, seperti pencernaan dan penyerapan makanan ke dalam tubuh.

Tak hanya itu saja, sistem kekebalan tubuh yang baik dan kebahagiaan secara keseluruhan, serta pandangan hidup yang positif bisa meningkatkan fungsi biologis.

Jika sang buah hati mengalami kekerasan dalam kehidupannya, maka akan bisa menyebabkan reaksi tubuh yang menghambat pertumbuhan, yakni hormon kortisol. Sehingga anak berisiko mengalami gagal tumbuh.

Dikutip dari situs The New York Times, sentuhan akan berdampak besar bagi perkembangan dan pertumbuhan yang baik bagi tubuh dan pikiran.

Salah satunya, seperti skin to skin yang dilakukan sejak si Kecil lahir, maka efek neurokimia dalam otak akan memunculkan rasa nyaman dan bahagia.

Stunting juga berkaitan dengan pengerdilan psikologis, meskipun anak diberi nutrisi dan perawatan yang cukup secara fisik.

Sebenarnya bukan hanya akan berisiko sang buah hati memiliki tubuh pendek, ada beberapa faktor yang disebabkan dari kurangnya kasih sayang.

3 Dampak Negatif Lainnya Bila Anak Kurang Kasih Sayang

3 Dampak Negatif Lainnya Bila Anak Kurang Kasih Sayang

Sang buah hati tidak hanya membutuhkan asupan makanan bergizi, rumah yang nyaman, pakaian yang bagus, fasilitas hidup yang memadai ataupun uang jajan yang cukup.

Baca Juga  Mengenal Disabilitas Intelektual

Sejatinya anak sangat membutuhkan perhatian dan kedekatan emosional dari orang tuanya.

Tapi, orang tua juga harus mendidik anak agar bisa hidup secara mandiri, maka dari itu Bunda dan Ayah harus meluangkan waktu untuk bercengkerama untuk memberikan kasih sayang.

Berikut beberapa dampak negatif yang akan dialami sang buah hati jika tidak mendapatkan kasih sayang, di antaranya:

1. Hilangnya Rasa Percaya Diri

Kurangnya perhatian si Kecil akan kehilangan rasa percaya diri secara perlahan, hingga akan menganggap dirinya tidak berharga dibandingkan teman-temannya.

Anak akan dapat kehilangan rasa percaya diri bila orang tua kurang meluangkan waktu untuk si Kecil.

Si Kecil juga akan sulit untuk bercerita tentang apa yang telah dialaminya dalam aktivitas kesehariannya.

Baca Juga  Kak Seto datang ke Kantor Generos, Apresiasi Piagam Komitmen Bebaskan Speech Delay

2. Gangguan Mental

Pada tubuh terdapat hormon serotonin yang berfungsi dalam memperbaiki suasana hati, anak yang kurang dapatkan kasih sayang tidak menutup kemungkinan akan memiliki kadar serotonin lebih rendah.

Tak hanya itu saja, sang buah hati dengan hormon serotonin yang rendah cenderung akan lebih udah marah dan tertekan lantaran meningkatnya hormon kortisol.

Kondisi ini dapat mengakibatkan si Kecil berisiko yang lebih tinggi mengalami gangguan mental, seperti stres, gangguan kecemasan, dan depresi.

3. Emosional antara Anak dan Orang Tua Tidak Terjalin dengan Baik

Komunikasi atau sikap yang sangat dibutuhkan dalam mempererat emotional bonding antara anak dengan orang tuanya.

Hal tersebut sangat bermanfaat dalam menunjang perkembangan emosional, sosial, serta kognitif si Kecil.

Maka dari itu, meluangkan waktu untuk sang buah hati tidak hanya sekedar menemani anak bermain atau belajar, namun lebih dari itu.

Bila si Kecil kurang mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya, tidak menutup kemungkinan hubungan antara anak dan orang tuanya akan menjadi renggang.

Hubungan yang renggang antara anak dan orang tua dapat mengakibatkan anak sulit untuk mencari tempat untuk mencurahkan isi hatinya.***

Jangan Samakan Speech Delay dan Late Talker! Ini Dia Perbedaannya

GENEROS.ID - Umumnya, jika sang buah hati tidak kunjung bisa berbicara, biasanya orang tua akan langsung menyimpulkan bahwa bayinya mengalami speech delay. Kemampuan berbicara sendiri dapat dilakukan oleh setiap bayi pada usia yang berbeda-beda, namun ada saja sang...