fbpx

Menjadi Working Mom Tapi Tetap Urus si Kecil? Tentu Bisa Bunda, Begini 3 Caranya

by | May 18, 2024 | Keluarga

GENEROS.ID – Setiap Bunda tentu ingin selalu berada di dekat sang buah hatinya, namun bagi seorang working mom alias ibu yang bekerja, kesempatan ini mungkin akan sedikit langka.

Pasalnya, di pagi hari saja Bunda sudah harus berangkat kerja, belum lagi selama bekerja akan disibukkan dengan banyak pekerjaan dan meeting.

Setelah tiba di rumah kemungkinan sudah malam, sehingga terlalu lelah untuk bermain dengan sang buah hati.

Alhasil waktu penuh bersama sang buah hati hanya dapat terjadi saat memasuki akhir pekan saja.

Menjadi seorang working mom memang bukan menjadi perkara mudah, belum lama menghadapi cibiran tetangga-tetangga yang menganggap stay at home lebih baik.

Sehingga kesannya, working mom merupakan salah satu yang menjadi seorang ibu itu buruk lantaran tega menitipkan anaknya selama bekerja.

Saat ini, perdebatan working mom melawan dengan stay at home mom memang tidak habisnya untuk diperbincangkan.

Kedua hal tersebut sebenarnya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Working mom bukan berarti juga mengabaikan sang buah hati, anak pun tak akan kekurangan kasih sayang meski ibunya harus bekerja selama 5 hari dalam seminggu.

Baca Juga  Menelisik Genetika Autisme, Karena Keturunan?

Dikutip GENEROS.ID dari unggahan hasil live Instagram @generos_official, Tiara Alincia Fitri selaku working mom dan juga content creator membagikan kisahnya sebagai working mom.

Diketahui saat ini Tiara Alincia Fitri bekerja sebagai seorang masinis MRT dan dirinya juga memiliki 1 anak laki-laki yang baru berusia 2 tahun.

Tiara Alincia mengungkapkan sebelum menikah dirinya sudah menjadi seorang masinis, dan sudah berbincang-bincang dengan sang suami bahwa dirinya masih boleh melanjutkan karirnya.

“Dari awal itu ada pertanyaan pra nikah ya, saya menanyakan nih gimana kamu, setelah menikah apakah saya boleh bekerja lagi? Lalu apakah saya harus stay di rumah saja,” ujar Tiara.

“Karena disitu posisinyakan sebelum menikahkan aku sudah menjadi masinin, suamiku bilang tidak keberatan, gak ada pantangan atau larangan dari suami dan dia juga support,” sambungnya.

Ibu anak satu itu juga mengungkapkan bahwa untuk bertemu dengan anak dan suaminya bisa dikatakan sedikit sulit.

“Nah untuk time manajemennya ini mungkin memang ada sedikit sulit ya, untuk ketemunya apalagi dengan anak dan suami,” ungkap Tiara.

Baca Juga  Mengenal Dietilen Glikol dan Etilen Glikol, Tidak Ada dalam Generos

Dari sulitnya itulah, Tiara memaksimalkan waktu untuk memberikan yang terbaik bagi sang buah hati dan suaminya.

“Nah tapi dari waktu yang sedikit itu kita coba untuk memberikan yang terbaik untuk anak,” ucap wanita masinis itu.

“Contohnya misalkan, saya kerja dari pagi berangkat pagi-pagi, nah kalo sudah dirumah sekarang kita fokus sama anak gitu, entah membacakan buku, mempersiapkan makan malam yang baik untuk anak, MPASI, dan kita juga bermain-main dengan anak sih,” sambungnya.

Setelah melihat kisah Tiara Alincia, Bunda-bunda juga bisa mengikuti jejaknya sebagai working mom dan juga dengan menjadi ibu yang baik dari beberapa cara ini!

3 Cara Menjadi Working Mom Tetap Urus si Kecil

5 Cara Menjadi Working Mom Tetap Urus si Kecil

Beberapa cara ini bisa Bunda praktekan di rumah kepada sang buah hati, jika saat ini sedang menjadi working mon, di antaranya:

Baca Juga  Jangan Sampai Tidak Tahu! Ini 5 Makanan yang Membantu Meredakan si Kecil Tantrum

1. Pandai-pandai Mencuri Waktu

Menjadi seorang working mom harus pandai-pandai memanfaatkan waktu sesingkat apapun itu.

Misalnya, Bunda bisa saja mengantarkan sang buah hati setiap pagi ke sekolah agar dapat mengobrol selama di perjalanan,

Usahakan juga untuk sarapan bersama dengan sang buah hati lantaran momen tersebut bisa menjadi salah satu quality time,

Bagi Bunda yang masih memiliki bayi, bangunlah lebih pagi untuk bermain dengannya sebelum dititipkan sementara ke orang yang dipercaya.

2. Tinggalkan Gadget Sementara

Begitu sampai rumah dan bertemu sang buah hati, segera lah matikan gadget, nikmati malam hari yang singkat namun berkualitas bersama sang buah hati dengan bermain.

Tak hanya itu saja, Bunda juga bisa membacakan buku cerita, atau memeluk sambil bermanja-manjaan.

3. Kualitas di Atas Kuantitas

Tak perlu merasa bersalah ketika hanya memiliki waktu yang sedikit dengan sang buah hati, sebab quality time bukan hanya saat kita mendampingi anak belajar.

Atau saat ngobrol bersama di meja makan, atau jalan-jalan sekeluarga di akhir pekan.

Memeluk anak sebelum tidur dan membisikkan kata sayang juga merupakan bentuk quality time.***

Jangan Samakan Speech Delay dan Late Talker! Ini Dia Perbedaannya

GENEROS.ID - Umumnya, jika sang buah hati tidak kunjung bisa berbicara, biasanya orang tua akan langsung menyimpulkan bahwa bayinya mengalami speech delay. Kemampuan berbicara sendiri dapat dilakukan oleh setiap bayi pada usia yang berbeda-beda, namun ada saja sang...