Keluarga – Kekhawatiran terbesar yang dimiliki oleh orang tua adalah ketika ada permasalahan yang ditunjukkan oleh anak dalam proses perkembangannya, terutama ketika anak memiliki keterlambatan dalam bicara. Ketidaktahuan terhadap fase-fase perkembangan anak membuat orang tua khawatir.
Bisa jadi anaknya ada yang berbeda dengan anak-anak lain pada umumnya. Ketidaktahuan ini pun bisa memperburuk keadaan anak yang memiliki hambatan karena tidak adanya penanganan yang cepat.
Pada tulisan kali ini, Bunda akan membaca cerita pengalaman orang ta, khusunya seorang ibu yang mempunyai anak keterlambatan bicara. Henny Widyaning Fatmasari merupakan ibu dari empat orang anak saat ini berusia 35 tahun. Bunda Henny mebagikan pengalaman dalam mendampingi anak yang mengalami keterlambatan bicara.
Daftar Isi
Tanda-tanda Speech Delay pada Anakku
Tanda-tanda umum yang bisa kita kenali dalam keterlambatan bicara yaitu anak belum mampu berbicara atau merangkai kalimat dibandingkan anak seusianya. Dari tanda tersebut, anak kedua dari bunda Henny yang bernama M. Razan Afrianto termasuk salah satu anak yang mengalami keterlambatan bicara.
Bunda Henny mulai menyadarinya ketika sang anak berumur 1,5 tahun. Dimana seharusnya anak seusianya sudah bisa berceloteh. Namun, Razan tidak mengeluarkan satu kata pun, bahkan tidak merespons ketika dipanggil namanya berulang-ulang kali.
Upaya Penanganan Anak Speech Delay dari Orang tua
Karena merasa khawatir, Bunda Henny dan suami berkonsultasi ke dokter anak dan dokter THT. Hasil pemeriksaan menunjukkan hasil yang bagus dan lengkap. Dokter menyarankan agar Razan melakukan terapi wicara yang ada di kota.
Bunda Henny pun mencari tahu kisaran harga dalam mengikuti terapi wicara yang ada di kota, terbilang mahal. Jarak yang jauh serta kondisi keuangan kami yang sedang sulit membuat kami mengurungkan niat tersebut dan tetap berprasangka baik kalau Razan baik-baik saja.
Hingga akhirnya Bunda Henny gencarkan lagi browsing di internet dan mencari tahu tentang keterlambatan bicara. Melakukan chat bersama dokter online serta bertanya-tanya kepada orang- orang yang pernah melakukan Terapi Wicara di kota.
Dari banyaknya penjelasan yang diperoleh, Bunda Henny berkesimpulan bahwa faktor utama anak mengalami keterlambatan bicara adalah karena penggunaannya gadget yang berlebihan. Dimana masa berinteraksi dan bersosial telah tergantikan oleh teknologi pintar tersebut. Bunda Henny menyadari selama ini penggunaan gadget di rumah tidak ada batasan waktu.
Gara-gara Gadget!
Akhirnya Bunda Henny memutuskan untuk mengatur penggunaan gadget pada anak. Bukan hal mudah tentunya, terapi harus tetapi dilakukan. Meski tidak bisa membuat Razan lupa akan gadget setidaknya Bunda Henny bisa mengontrol dan mengatur berapa lama Razan boleh menggunakan gadget dalam sehari.
Selain itu Bunda Henny juga menstimulasi Razan dengan metode dan tips yang sederhana di rumah. Membutuhkan waktu yang lama untuk melihat hasilnya dan harus sabar. Hasilnya pun tergantung pada anak. Jika anak merespons dengan baik maka hasil yang diperoleh akan cepat. Namun jika anak merespons dengan kurang baik maka hasil yang diperoleh pun akan lambat atau lama. Penting untuk digarisbawahi bahwasanya perkembangan setiap anak itu berbeda-beda.
Tantangan untuk Orang Tua
Ada kendala atau tantangan saat melakukan terapi wicara di rumah. Kendalanya adalah pertama, Bunda Henny kesulitan dalam melatih fokus anak, karena anaknya terlalu aktif. Kedua, kesulitan dalam mencari cara agar Razan mau merespons ketika namanya dipanggil.
Sementara tantangannya adalah ketika mengurangi atau membatasi penggunaan gadget terhadap anak, Bunda Henny harus buang jauh-jauh perasaan iba pada anak yang menangis ketika gadget-nya diambil atau disimpan.
Selain itu, Razan aktif sekali, tidak mau diam, berlari kesana-kemari, sehingga sering kewalahan mengikutinya. Sebagai ibu, tentunya harus ekstra sabar mengulang satu kata yang sama dalam waktu 2-3 hari, namun anak tidak merespons. Bunda Henny juga harus ekstra sabar lagi ketika memanggil namanya berkali-kali bahkan sedikit berteriak namun ia tidak merespons dan tidak sedikit pun menoleh.
Trik Saat Anak Menjalani Terapi Wicara
Trik yang Bunda Henny terapkan kepada Razan sebagai berikut.
- Lakukan hal-hal yang menarik perhatian anak. Contohnya: menempelkan poster abjad, huruf, dan buah-buahan.
- Lakukan bersama sesering mungkin, dan berinteraksi sesering mungkin.
- Lakukan semuanya dengan sepenuh hati dan yakin.
- Berikan reward jika anak mampu dan berhasil dalam mengulangi kata-kata yang kita ajarkan. Seperti dengan memberi pujian PINTAR menggunakan dua jempol serta bertepuk tangan.
- Lakukan dengan gembira dan riang.
Pesan untuk orang tua yang anaknya mengalami speech delay. Terutama kepada seorang ibu yang hatinya rapuh ketika berbicara soal anak. Ingatlah Bunda, seberapa banyak orang di luaran sana yang menilai keterlambatan bicara yang anak kita alami adalah sesuatu yang buruk.
Namun, janganlah jadikan itu suatu kesedihan yang berkepanjangan. Yakinkan diri kita bahwa anak kita baik-baik saja dan kita lebih tahu bagaimana sebenarnya anak kita. Percayalah semua takdir itu baik. Teruslah berusaha dan berdoa karena doa adalah penentu untuk keberhasilan kita.
Vitamin Generos senantiasa membantu anak Bunda saat menjalani terapi wicara. Saat anak sedang menjalankan terapi wicara di rumah maupun di pusat klinik terapi, imun tubuh lah yang harus dikuatkan. Dengan usaha yang gigih dari ayah dan bunda, tumbuh kembang anak akan baik dan tetntunya membuat hati orang tua senang. Buat Bunda yang mau tahu cara terapi wicara di rumah, yuk simak cara terapi wicara di rumah pada link berikut