fbpx

Peran Ayah dalam Tumbuh Kembang Anak

by | Jun 2, 2022 | Keluarga

Keluarga –  Para calon ayah sejak kuliah atau muda sudah harus mempersiapkan diri untuk menjadi seorang ayah. Walaupun ilmu tersebut baru bisa didapatkan saat seseorang menjadi ayah. Namun, tidak salahnya mempelajari bagaimana peran ayah dalam tumbuh kembang anak. Tentunya berdasarkan pengalaman orang lain atau dengan membaca buku.

Lembaga National Center for Fathering (NCF) mengungkapkan bahwa pada 2015 sebanyak lebih dari 20 juta anak di Amerika Serikat harus hidup di rumah tanpa kehadiran sosok ayah. Lembaga yang berkedudukan di Olathe, Kansas, Amerika Serikat ini mengungkapkan pula bahwa absennya peran ayah dalam pengasuhan anak berdampak negatif bagi kelangsungan hidup masyarakat secara keseluruhan.

Pembelajaran menjadi seorang Ayah memang tidak mudah. Karena setiap anak memilki ciri khas atau sifat yang unik di dalam dirinya. Oleh sebab itu, dibutuhkan kesabaran dan usaha yang mumpuni untuk membantu Bunda dalam mengoptimalkan tumbuh kembang si Kecil.

Ayah dan Tumbuh Kembang Anak

Terdapat dua hal yang harus diperhatikan ayah dalam tumbuh kembang anak yaitu low of development dan low of learning. Dalam tumbuh kembang anak terdapat konsep–konsep dan proses–proses atau prinsip–prinsip tumbuh kembang dan prinsip–prinsip belajar. Pada low of development kita memperhatikan pada usia berapa anak berjalan, bicara, menulis, dan lain sebagainya.

Baca Juga  Bunda, Yuk Ajarkan Anak Diet Kantong Plastik! Begini Caranya

Kedua yaitu  low of learning, dimana peran ayah memperhatikan bagaimana tahapan–tahapan belajar pada anak. Oleh karena itu selain memperhatikan dua konsep tersebut para ayah perlu banyak belajar mengenai tumbuh kembang anak melalui buku, diskusi secara berkala, dan seterusnya.

Para calon ayah sejak kuliah atau muda sudah harus mempersiapkan diri untuk menjadi seorang ayah. Tiga aspek yang harus dipersiapkan ayah, adalah pemahaman tentang energi, vibrasi, dan frekuensi. Para ayah perlu melakukan kebiasaan–kebiasaan harian yang mampu mengumpulkan energi yang cukup besar. Dari energi itu dapat melatih vibrasi kita dan dalam bentuk frekuensi yang lebih simultan dan berdaya hasil. Dalam melakukan ketiga hal tersebut para ayah perlu melatih dengan anak melalui pendekatan dengan anak.

Peran Ayah dalam Kerja Sama Mendidik Anak

Pak Rahmat, salah satu soerang pemerhati anak menjelaskan saat menjadi narasumber di salah satu webinar bersama Generos. Ia memberikan  beberapa poin yang perlu dipersiapkan dalam mendidik anak. Pertama, perlu diketahui tipikal dari pasangan karena berbeda lelaki memiliki perbedaan dalam penanganan. Terdapat pria yang melakukan hal tersebut karena keadaan keluarganya dulu yang juga fatherless atau ayahnya tidak dekat dengan keluarga. Hal tersebut biasanya menular pada keturunan dan menjadi sebuah mata rantai.

Baca Juga  7 Mitos dan Fakta Tentang Disabilitas Intelektual

Mata rantai ini harus diputus. Sebagai perempuan, cara yang paling tepat adalah bicara dengan pasangan ketika di dalam kamar. Suami istri berbicara mengenai kerjasama dalam mendidik anak, dan menceritakan tentang bahaya dan kerugian dari fatherless family. Laki-laki biasanya lebih rasional dan berpikir teknis, misalnya “kalau anakku kecanduan narkoba nanti bagaimana membayar polisi,” dan sebagainya.

Kedua, bicarakan hal-hal yang rasional dan teknis antar pasangan. Berbicara dengan laki-laki yang sering keluar rumah (waktunya lebih banyak di luar rumah) memang harus berbicara dengan realitas-realitas yang terukur dan terstruktur ketimbang membicarakan hal-hal yang berbau perasaan. Tidak perlu membicarakan perasaannya bagaimana, bicarakan saja hal-hal yang teknis, terstruktur dan terukur. Seperti apa kerugiannya jika anak-anak tidak didampingi ayahnya.

Baca Juga  Menirukan Cooing dari Bayi Ada Manfaatnya Loh!

Adapun beberapa kerugiannya yaitu seperti sulit mengambil keputusan, kalau anak perempuan berisiko hamil di luar nikah, prestasi di sekolahnya jelek, dan lain sebagainya. Dapat langsung diinformasikan pula jika ayah terlalu sibuk mencari uang dan melalaikan tugas pengasuhan anak akan percuma. Karena nantinya uangnya akan habis hanya untuk mengurusi kesalahankesalahan anak-anaknya yang seharusnya dapat dicegah dengan pola pengasuhan yang baik, terutama keterlibatan ayah dalam pengasuhan tersebut. Banyak pria dewasa yang mengalami keterlambatan dewasa secara sesungguhnya.

peran-ayah-dalam-keluarga

Kesibukan seorang ayah

Ini merupakan salah satu dampak anak yang fatherless. Anda pasti banyak menjumpai banyak laki-laki yang sudah berusia 40 tahun tapi masih bergantung kepada orang tuanya. Pada usia tersebut yang seharusnya sudah bisa mandiri dan mencukupi keluarganya namun masih bergantung kepada orang tuanya yang seharusnya tidak layak untuk digantungkan.

Para ayah ini bukan tipe orang yang bisa selalu berada di rumah, namun tiba-tiba harus sering di rumah dan harus melihat realita yang sama sekali tidak terbayangkan sebelumnya. Oleh karena itu, peran ayah perlu kesiapan mental dan spiritual, serta perlu dilatih.

Jangan Samakan Speech Delay dan Late Talker! Ini Dia Perbedaannya

GENEROS.ID - Umumnya, jika sang buah hati tidak kunjung bisa berbicara, biasanya orang tua akan langsung menyimpulkan bahwa bayinya mengalami speech delay. Kemampuan berbicara sendiri dapat dilakukan oleh setiap bayi pada usia yang berbeda-beda, namun ada saja sang...