Setelah Mempunyai anak tentu anugerah yang indah dalam hidup saya. Kakak perempuan Arfan sangat baik dalam tumbuh kembangnya, begitu pula Arfan yang lahir dengan sehat dan tidak kurang satupun.
Semakin bertambah usianya juga, semakin saya mengerti bahwa seorang anak harus butuh kehadiran orang tuanya, walaupun ia sudah tumbuh dewasa. Saya akan sedikit cerita tentang anakku yang terbebas dari speech delay.
Anak pertama saya dan Arfan tak pernah kekurangan nutrisi sedikitpun. Saya selalu memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan gizi harian.
Saat Arfan lahir sampai beranjak usia 3 tahun, saya selalu memberikan yang terbaik untuknya. Kakak perempuan Arfan tak mempunyai masalah apapun sampai ia memasuki usia sekolah.
Daftar Isi
Awal Kegelisahan Kami
Tetapi kenyataan datang kepada keluarga kecil kami, bahwa Arfan tak kunjung lancar bicara saat berusia 3 tahun. Ia hanya bisa memanggil “mama” dan “papa” saja, tidak ada 2 kata langsung yang ia ucapkan.
Jika bertemu dengan laku-laki selain ayahnya juga dipanggil “papa.” Begitu pula saat ia memanggil kakak perempuannya, malah dipanggil “mama.” Sedih, saya dan suami terlambat untuk mengetahui hal ini.
Anakku terdiagnosa speech delay
Dengan kejadian ini, saya dan suami lebih memperhatikan tingkah laku Arfan saat itu, fakta lainnya adalah Arfan hanya menarik baju saya ketika ia mau minum atau minta sesuatu.
Saya menyadari walaupun gizi Arfan saya penuhi, tetapi saya kurang komunikasi dengan Arfan. Kesibukan saya mengurusi orang tua yang sedang sakit, membuat Arfan asik sendiri dengan gadget. Yang awalnya saya anggap wajar, ternyata menjadi petaka bagi tumbuh dan kembang Arfan.
Perkembangan Anakku Setelah Konsumsi Generos
Tak disangka, saat konsumsi Generos dari awal hingga sekarang, Arfan memiliki kemajuan yang bertahap. Saya juga semakin dekat dan sering mengobrol dengan Arfan.
Saya tahu akar masalahnya karena kurangnya komunikasi, maka saya biasakan diri saya untuk sering mencontohkan kalimat sederhana kepada Arfan.
Saya menjadi lebih peka untuk mengkomunikasikan apapun kepada Arfan, seperti “Arfan mau makan sekarang?” Tak luput saya juga mengajarkan ia berdoa sebelum tidur dan makan agar merangsang daya ingatnya.
Sampai ada suatu kejadian biasanya Arfan itu cuek banget, tidak peduli dengan sekitar. Biasanya dia hanya diam saja dan tidak tertarik dengan lingkungannya.
Setelah konsumsi Generos dalam beberapa lama, ia bisa bilang “Mama perutku sakit” akibat digigit nyamuk. Di situ saya langsung nangis, gak menyangka ia bisa mengungkapkan apa yang sedang dirasakannya.
Rasa syukur karena stimulasi yang saya berikan ternyata berdampak baik untuk Arfan berkat bantuan Generos.
Tak hanya perkembangan bicara dan bahasa, Arfan juga mulai menunjukkan peningkatan perilaku yang baik.
Sebelum minum Generos, Arfan belum bisa lepas pospak (popok sekali pakai). Perlahan-lahan Arfan diajari untuk membuka pospak sendiri.
Selain itu, Arfan jadi lebih peka dengan sekitarnya. Bahkan saat bersama dengan om dan tantenya, ia sudah bisa melakukan komunikasi dua arah.
Tentu saja, hal ini membuat keluarga terkejut karena begitu pesat sejak Arfan dipertemukan dengan keluarga besar.
Sekarang juga kalau misalkan manggil ke orang lain tahu, ke om-nya sudah manggil om, ke tantenya sudah bisa manggil tante. Arfan lebih percaya diri untuk menyanyi di depan keluarga.
Anakku tak Lagi Spech Delay
Hingga keluarga besar saya menanyakan apa yang membuat perkembangan Arfan bisa meningkat pesat. Saya langsung bilang Arfan konsumsi Generos. Karena saya yakini Generos yang akhirnya membuat speech delay yang dialami anakku dapat teratasi.
Saya bersyukur banget dan menganggap Generos sebagai anugerah terindah. Jujur, proses anak saya selama 1 tahun setelah konsumsi Generos ini cepat banget.
Saya sudah berbagi pengalaman sama ibu-ibu lainnya. Dari penglihatan mereka, anak saya selama 1 tahun ini katanya sudah bisa menyebutkan banyak kosakata.
Selain anak sembuh dari speech delay, Arfan juga bisa mewarnai, bahkan sudah mandiri ke kamar mandi.
Anakku sembuh dari speech delay
Tapi saya juga memahami gak bisa menargetkan secara cepat bahwa Arfan harus bisa ini dan itu dengan cepat.
Saya mau Arfan akan berkembang sendiri, yang penting Arfan sehat dan saat ini sudah mudah diajak bicara.
Sehingga saat ini saya merasa tenang karena ia mulai masuk sekolah. Alhamdulillah, ia bisa mengikuti segala kegiatan yang diajarkan di sekolahnya.***
note: kisah nyata yang dibagikan salah satu konsumen Generos
