Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga lebih berisiko besar terkena dampak buruk dari polusi udara.
Diketahui, Indonesia merupakan salah satu negara penghasil polusi udara terbesar di dunia, polusi tersebut berasal dari berbagai sumber.
Mulai dari asap kendaraan bermotor, pembakaran hutan dan sampah, asap pabrik dan industri, hingga asap rokok.
Akibat polusi udara, banyak orang mengalami gangguan kesehatan, tak terkecuali anak-anak khususnya anak usia di bawah 2 tahun.
Hal ini bisa disebabkan lantaran anak-anak belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang cukup kuat untuk bisa melawan kuman atau zat berbahaya penyebab penyakit.
Selain itu, anak-anak juga rentan terkena dampak polusi udara lantaran laju pernapasan mereka lebih cepat dari pada laju pernapasan orang dewasa.
Dikutip dari Instagram Live @ceritageneros, polusi saat ini sudah bisa dikatakan sangat mengkhawatirkan.
“Polusi udara pada awal hingga akhir bulan sebenernya memang diukur dan indeksnya itu 165 padahal normalnya 50, dan itu termasuk tertinggi di dunia,” dr. Yuni Astria, Sp.a pada Instagram Live akun @ceritageneros.
“Dan WHO mengatakan bahwa kita sudah di tingkat 11 dengan polutan paling banyak dan emang sangat mengkhawatirkan,” sambungnya.
Daftar Isi
Dampak Polusi Udara Menyebabkan Imun Tubuh Anak Menurun

Dampak Polusi Udara Menyebabkan Imun Tubuh Anak Menurun
Buruknya kondisi udara bisa memberikan dampak menurunnya imun anak, apalagi jika sang buah hati sering terpapar.
Tak sedikit orang tua mengeluh tentang anaknya yang gampang sakit, salah satunya sering sekali mengalami batu dan pilek.
Kualitas udara turut memengaruhi kesehatan anak, kualitas yang memburuk memicu anak gampang sakit.
Imunitas dan paru si Kecil berbeda dengan orang dewasa, imunitas dan fungsi paru yang belum sempurna membuat sang buah hati rentan terhadap polusi udara.
Belum lagi jika anak memiliki riwayat alergi atau sensitif terhadap debu, si Kecil bisa jadi imun tubuhnya menurun atau rentan sakit saat kualitas udara buruk.
Maka dari itu, orang tua harus senantiasa untuk sigap merawat sang buah hatinya, selalu gunakan masker jika ingin berpergian keluar rumah.
Tak hanya akan menurunkan imun tubuh anak saja, polusi juga bisa menyebabkan infeksi pada sang buah hati jika terlalu sering terpapar.
Meningkatnya Risiko Infeksi pada Anak Akibat Paparan Polusi
Polusi menjadi permasalah pelik di setiap negara sejak dulu, riset berskala internasional yang digelar pada tahun 2018 menemukan bahwa Indonesia berada di peringkat 11.
Pernyataan tersebut juga diperjelas oleh NRDC.org, bahwa polusi tersebut berasal dari penggunakan bahan bakar fosil, seperti bensin.
Hal tersebut perlu untuk diwaspadai bahayanya bisa menyerang orang dewasa bahkan anak-anak.
Pada anak, masalah masalah kesehatan yang dapat terjadi akibat polusi sangat beragam dan bisa berakibat fatal.
Salah satu penyakit yang paling sering menimpa anak-anak adalah infeksi saluran pernapasan, seperti ISPA dan pneumonia.
Penyakit infeksi ini juga berkaitan dengan polusi, lantaran udara yang kotor bisa mempermudah penyebaran kuman dan virus penyebab infeksi.
Selain gangguan pernapasan, anak-anak yang sering terpapar polusi juga rentan mengalami gangguan tumbuh kembang dan gangguan belajar.
Tak hanya itu saja, Yuni Astria juga mengatakan dampak dari polusi juga terkena sebuah virus dan lainnya.
“Bisa mulai dari yang ringan seperti terkena virus influenza dan salesma,” ungkap dokter spesialis anak dr. Yuni Astria, Sp.a dalam Instagram Live @ceritageneros.
Maka dari itu, harus benar-benar menjaga sang buah hati agar tidak terkena polusi, untuk menghindari itu semua.
3 Tips Menjauhkan Anak dari Bahaya Polusi
Demi mengurangi risiko si Kecil terkena masalah kesehatan akibat polusi, Bunda dan Ayah dapat melakukan beberapa tips berikut ini:
1. Batasi Penggunaan alat dan Produk yang Menimbulkan Polusi
Mungkin Bunda dan Ayah tidak sadar bahwa ada banyak produk yang biasa ada di rumah ternyata merupakan sumber polusi.
Beberapa di antarannya adalah obat nyamuk, pembersih lantai yang baunya menyengat, atau bahkan pengharum ruangan.
Demi meminimalkan paparan polusi pada si Kecil, batasi penggunaan produk-produk tersebut.
Jika hendak menggunakannya, gunakanlah di ruangan lain yang jarang ditempati si Kecil.
2. Gunakan AC dan Penyaring Udara
Jika Bunda dan Ayah sering mengajak si Kecil berpergian dengan menggunakan mobil, pastikan pendingin udara dihidupkan.
Buat suhunya tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas yakni antara 23-26 Celcius.
Bila perlu, pasang pembersih udara agar dapat menyaring polusi yang mungkin ada di dalam mobil.
Jika memungkinkan, gunakan juga alat pembersih udara di rumah, terutama di ruangan yang sering di tempati sang buah hati, misalnya kamar tidur dan ruang bermainnya.
3. Jauhi Asap Rokok
Asap rokok merupakan jenis polusi udara yang paling banyak ditemui, tak hanya di tempat-tempat umum saja, tapi juga di dalam rumah.
Jika ada anggota keluarga di rumah yang merokok, cara terbaik untuk menghindari si Kecil dari bahaya asap rokok adalah menghentikan kebiasaan tersebut atau meminta mereka untuk merokok di luar rumah.***