Jika ada orang tua atau keluarga dengan riwayat terlambat bicara, maka kemungkinan ini dapat berpengaruh juga untuk anak. Namun Bunda harus tahu faktor genetik atau keturunan bukanlah satu-satunya penyebab keterlambatan perkembangan bicara.
Menurut dokter spesialis anak dr Joko Kurniawan, M.Sc., Sp.A. dalam buku Speech Delay dan Tumbuh Kembang Anak, faktor yang menyebabkan speech delay yaitu stimulasi yang diberikan orang tua, faktor genetik atau keturunan, jenis kelamin di mana laki-laki lebih terlambat daripada perempuan, kemudian dari segi organ (otak, mulut dan telinga) sehingga perlu pengecekan rutin untuk mendeteksi masalah untuk nantinya segera dievaluasi atau ditangani sejak dini.
Perlu digarisbawahi bahwa kurangnya stimulasi oleh orang tua menjadi penyebab paling besar bagi anak yang terlambat bicara. Terlebih jika anak terlalu banyak bermain gawai atau screen time. Meskipun juga ada faktor lain seperti hambatan pendengaran, hambatan perkembangan pada otak yang mempengaruhi kemampuan oral motor, masalah keturunan, masalah pembelajaran, dan komunikasi dengan orang tua juga mempengaruhi anak dapat mengalami speech delay.
Speech delay dapat disebabkan oleh faktor genetik dengan berbagai kesulitan bicara dan bahasa. Terdapat studi terbaru tentang genetika molekuler dan pemetaan otak yang bersifat lintas disiplin, menggabungkan kekuatan antara ahli patologi bahasa dan bicara, dokter, dan ilmuwan.
Para peneliti telah mengidentifikasi lebih dari 400 gen yang terkait dengan gangguan pendengaran. Dan penelitian yang sedang berlangsung menyelidiki hubungan genetik dengan kegagapan, gangguan suara, dan gangguan bahasa.
Daftar Isi
Jenis Gangguan Bahasa dan Bicara yang Terkait Genetik
Ada beberapa jenis gangguan bicara dan bahasa yang terkait erat dengan genetika. Berikut beberapa jenis gangguan bahasa dan bicara yang dimaksud:
1. Gangguan Bahasa Spesifik
Gangguan bahasa spesifik atau dalam istilah internasional dikenal dengan SLI ini diketahui memiliki angka penurunan genetik cukup besar. Jika ada satu anggota keluarga yang mengalami SLI maka ada kemungkinan sebanyak 50-70 persen satu atau lebih anggota keluarga lainnya juga akan mengalami gangguan tersebut. Luasnya kejadian pada keluarga dengan riwayat SLI diperkirakan sekitar 20-40 persen, sedangkan pada populasi umum (yang tidak memiliki riwayat keluarga) diperkirakan sekitar empat persen.
Sementara itu anak kembar identik menunjukkan tingkat kesesuaian yang lebih tinggi untuk gangguan belajar berbasis bahasa dibandingkan dengan kembar fraternal. Sedangkan dalam perbandingan gendernya, laki-laki memiliki kemungkinan SLI lebih banyak dibandingkan dengan perempuan.
2. Gagap
Gagap atau stuttering juga dikaitkan dengan genetik, di mana beberapa tanda yang mengarah pada peran genetika mempengaruhi gangguan bicara jenis ini. Sehingga ada kemungkinan ketika ada anggota keluarga yang mengalami gagap akan menurun pada keturunannya. Namun gagap ini bisa diperbaiki jika diatasi sejak dini.
3. Gangguan Bunyi Bahasa
Faktor genetik juga dapat mempengaruhi gangguan bunyi bahasa atau speech-sound disorder. Pada gangguan ini anak kembar laki-laki identik memiliki kecocokan yang lebih besar dalam hasil penelitian untuk mengalami gangguan artikulasi dan bahasa, yaitu sebanyak 70 persen.Kemudian untuk kasus gangguan ini dialami juga oleh anak kembar fraternal, yaitu sebanyak 46 persen.
Namun sebenarnya hanya sebagian kecil dari semua kasus gangguan bicara dan bahasa yang dapat dijelaskan dengan temuan genetik. Ada banyak kemungkinan lain yang menjadi penyebab gangguan bicara dan bahasa, beberapa di antaranya masih belum diketahui.
Kiat Mengatasi Speech Delay Terkait Genetik
1. Ketahui Riwayat Medis Keluarga
Kemajuan dalam penelitian medis dan ilmiah mengungkapkan bahwa Ayah dan Bunda dapat mewarisi kerentanan terhadap gangguan bicara dan bahasa. Ini sama seperti kemungkinan peningkatan risiko diabetes atau kondisi medis lainnya karena keturunan.
Dengan memahami riwayat medis keluarga dapat membantu dalam membuat keputusan yang lebih baik tentang perawatan pencegahan. Termasuk dalam hal gangguan bicara pada anak. Jika memang ada riwayat keluarga yang mengalami speech delay atau gangguan bicara semasa kecilnya maka sebaiknya segera berkonsultasi dengan ahlinya sejak dini agar ada penanganan yang tepat sebelum si Kecil benar-benar mengalaminya.
2. Penanganan Sedini Mungkin
Pentingnya intervensi dini ini penting bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga yang mengalami gangguan bicara. Jangan sampai disepelekan karena dampaknya besar pada anak. Berikan stimulasi bicara mulai dari keluarga inti. Orang tua harus aktif dalam berkomunikasi mengenai kegiatan anak sehari-hari.
Saat anak sudah mulai bicara dengan keluarga inti, seperti dengan orang tua atau saudaranya, maka selanjutnya orang tua dapat mengajarkan anak bersosialisasi dengan kerabat lain. Saat anak sudah bisa menyesuaikan perkembangan bicara dan bahasa sesuai usianya, orang tua akan lebih mudah dalam mengajarkan untuk bersosialisasi dengan teman sebaya atau orang lain.
3. Perhatikan Asupan Nutrisi
Selain memberikan stimulasi, penting juga untuk memperhatikan asupan nutrisi si Kecil. Pada saat si Kecil sedang belajar bicara, pada masa itu pula otaknya tengah berkembang pesat. Pada masa golden age ini kebutuhan nutrisi harian anak harus terus terpenuhi, agar perkembangannya optimal.
Termasuk untuk anak yang memiliki riwayat keluarga mengalami gangguan bicara maka penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Dengan terpenuhinya kebutuhan nutrisi ini maka perkembangan otaknya dapat berjalan dengan optimal.
Sehingga, meskipun ada riwayat tersebut tidak akan terpengaruh karena otaknya berkembang optimal. Seperti diketahui bahwa otak yang berkembang optimal akan berdampak positif pada oral motornya, sehingga kemampuan bicaranya juga akan berkembang optimal.