Speech delay adalah masalah perkembangan komunikasi (bicara dan bahasa) pada anak. Di mana seperti kita ketahui dengan kemampuan berbicara dapat mendukung anak bersosialisasi dengan teman sebayanya. Jika si Kecil mengalami speech delay, mereka tidak bisa menyampaikan imajinasi dan isi pikirannya. Masalah ini dapat memperburuk masa depan si Kecil. Secara umum masalah ini dapat mempengaruhi akademik si Kecil.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), keterlambatan bicara atau speech delay pada anak jika dibiarkan dapat mengakibatkan anak akan kesulitan dalam belajar membaca, menulis serta bisa menyulitkan proses belajar. Sebab, keterampilan tersebut merupakan kemampuan dasar yang wajib dikuasai saat si Kecil memasuki usia sekolah.
Anak yang mengalami keterlambatan bicara dengan berbagai sebab akan kesulitan dalam menjawab pertanyaan, mengungkapkan pendapat, membaca, memahami pembicaraan guru atau teman di kelasnya dan sosialisasinya juga akan terganggu. Pada akhirnya, prestasi akademiknya bisa terganggu akibat tidak bisa mengikuti pelajaran dengan baik.
Anak yang mengalami speech delay, terutama yang mengalami gangguan bahasa reseptif maka akan kesulitan dalam memahami dan memproses informasi verbal. Ketika informasi itu disajikan dalam bentuk sesuatu yang harus diingat oleh anak di rumah atau di sekolah, mungkin sulit bagi anak untuk memahami apa yang dikatakan.
Menurut informasi yang dirangkum dari berbagai sumber, anak yang mengalami speech delay cenderung mengalami kesulitan mengikuti instruksi, terutama jika instruksi yang diberikan secara lisan dan jika berisi banyak kata atau langkah.
Selain itu, anak-anak yang memiliki masalah dengan kemampuan bahasa dan bicara mungkin juga mengalami kesulitan belajar membaca dan mengeja. Ketika si Kecil mengalami speech delay, maka yang terganggu tidak hanya pembelajaran di sekolah tapi juga belajar secara umum baik di rumah maupun lingkungan lainnya.
Seperti yang kita ketahui bahwa keterlambatan bicara memiliki berbagai jenis, di mana salah satunya adalah late talker atau kondisi keterlambatan bicara secara spesifik hanya keterlambatan perkembangan bahasa ekspresif, namun tidak disertai keterlambatan perkembangan lainnya.
Berdasarkan penelitian disebutkan bahwa sebanyak 20-30 persen anak yang mengalami late talker akan terus seperti itu jika tidak mendapatkan intervensi yang tepat. Anak-anak ini memiliki kesulitan yang berkelanjutan dan membutuhkan intervensi untuk membantu melatih keterampilan bahasa dan literasi mereka.
Speech Delay Pengaruhi Pembelajaran di Sekolah
Seperti dikemukakan dalam Speech and Dot, anak yang mengalami speech delay terutama yang juga mengalami gangguan bahasa reseptif akan kesulitan dalam memahami dan memproses informasi verbal.
Kurangnya kemampuan untuk memahami dan mengingat informasi atau instruksi verbal dengan benar dapat berdampak signifikan pada kemampuan anak untuk menyelesaikan tugas sekolah. Selain itu, keterampilan verbal sangat berpengaruh dalam mengembangkan keterampilan membaca.
Dan anak-anak yang mengalami kesulitan dengan produksi verbal harus mampu mengasosiasikan bunyi dengan huruf, dan kemudian memisahkannya agar berhasil belajar membaca dan mengeja. Keterampilan ini bisa sangat sulit bagi anak-anak yang berjuang dengan gangguan bahasa dan bicara.
Jika anak masih mengalami speech delay saat memasuki usia sekolah maka ia menbutuhkan treatment yang berbeda, termasuk dalam kebutuhan pembelajaran di sekolah. Ia membutuhkan akomodasi khusus untuk menunjang proses belajarnya.
Cara Membantu Belajar Anak Speech Delay
Berikut ini cara yang bisa Bunda lakukan untuk membantu anak-anak yang mengalami speech delay dalam belajar di sekolah dengan mengingat apa yang dikatakan dan mengikuti arahan dari gurunya:
- Dengan memecah semua informasi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Cara ini dapat dilakukan untuk membantu si Kecil mengurai semua informasi yang sedang diprosesnya, sehingga ia akan lebih mudah memahami semua informasi yang baru saja ia dapatkan.
- Dengan pengulangan seperlunya sampai anak mampu mengkodekan semua informasi.
- Dengan memberikan informasi tertulis untuk mengiringi apa yang dikatakan juga bisa sangat membantu anak.
- Kadang anak-anak yang mengalami kesulitan dengan informasi atau instruksi verbal dapat terlihat kurang cerdas dari yang sebenarnya. Karena mereka tidak dapat memproses informasi cepat seperti siswa lainnya. Sehingga guru di sekolah perlu untuk memahami keadaan anak-anak ini agar tidak menjadi judge yang justru dapat menghambat perkembangannya.
- Anak yang speech delay mungkin terlihat mengabaikan apa yang dikatakan atau bahkan menentang dengan tidak menindaklanjutinya. Hal ini kadang membuat guru atau pengajarnya marah hingga memberikan hukuman yang tidak semestinya. Dan hukuman tersebut dapat menurunkan moral anak. Hal ini jelas tidak adil bagi anak yang mengalami gangguan, dan penting bagi orang tua, pengasuh, guru, dan profesional untuk mengadvokasi pemahaman masalah anak dengan keterampilan bahasa dan bicara yang sesuai usia.
- Terakhir, orang tua atau pengasuh harus terus melakukan stimulasi dengan mengajaknya berkomunikasi, jika perlu dilakukan terapi dengan terapis wicara terkait atau layanan pendidikan khusus dalam sistem sekolah.
Penting bagi mereka yang merawat dan mengajar dengan anak-anak yang didiagnosis dengan gangguan bahasa dan bicara untuk memahami bahwa potensi kesulitan belajar ini ada. Dalam mengajar anak-anak ini membutuhkan kesabaran dari orang dewasa di sekitar mereka.
Maka diperlukan pemahaman diagnosis yang tepat. Sehingga mereka bisa mendapatkan akomodasi yang mereka butuhkan dan dorongan agar mampu beradaptasi di lingkungannya.