Waspada Bunda! Stunting Bisa Sebabkan Speech Delay Pada si Kecil, Berikut 3 Cara Atasinya!

by | Sep 1, 2023 | Nutrisi, Tumbuh Kembang

generos.id – Masyarakat Indonesia pasti sudah tak asing lagi dengan yang namanya stunting, namun masih banyak yang menyepelekan kondisi tersebut. Bahkan jika didiamkan bisa juga merembet pada speech delay.

Kondisi stunting bisa disebabkan oleh malnutrisi yang dialami ibu saat hamil atau anak pada masa pertumbuhannya.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan mengumumkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada Rapat Kerja Nasional BKKBN, di mana prevalensi stunting di Indonesia turun dari 24,4% di tahun 2021 menjadi 21,6% di tahun 2022.

Menurut WHO, suatu negara bisa dikatakan mengalami masalah stunting bila kasusnya berada di atas 20%.

Oleh karena itu, stunting masih menjadi suatu permasalahan yang harus segera ditangani oleh kita semua khusunya pemerintah.

Stunting tak hanya berpengaruh pada postur tubuh anak saja namun juga akan berpengaruh kepada IQ seseorang jika anak mengalami kondisi tersebut.

Dikutip dari live Instagram @ceritageneros, dokter spesialis anak dr. Wulan Sasmieta menjelaskan definisi stunting.

“Stunting ini sendiri kan definisinya adalah pendek karena nutrisi atau karena pendek itu macem-macem,” jelas Wulan Sasmieta.

“Ada pendek karena hormon, pendek karena potensi genetik, jadi dari orang tuanya keturunan pendek,” sambungnya.

Dokter spesialis anak itu juga mengungkapkan biasanya yang disebut dengan stunting otomatis anak yang pendek karena memiliki gangguan nutrisi atau pernah mengalami infeksi kronis yang lama.

Baca Juga  Kapan Anak Dikatakan Speech Delay? Cek Tahapan Perkembangan Bicara Anak di Sini

Bisa juga disebabkan karena nutrisi di awal (masa kehamilan) yang berpengaruh ke berat badan saja. Sedangkan tinggi badannya belum berpengaruh, tapi jika sudah mengarah ke kondisi tersebut nutrisinya sudah kronis.

Apalagi jika sudah si Kecil mengalami gangguan nutrisi dengan cukup lama akan mempengaruhi, baik yang makro maupun mikronutrient dan bisa mempengaruhi sel otak.

Menurut dr. Wulan Sasmieta, jika anak mengalami kondisi stunting maka akan menyebabkan penurunan IQ.

“Karena udah ada penelitian bahwa terjadinya stunting itu akan menyebabkan penurunan IQ,” ungkapnya.

Di sisi lain, dikutip dari Youtube Generos Official, dr. Hans Natanael mengungkapkan bahwa stunting akan mempengaruhi kecerdasan.

“Stunting tak hanya menyerang imunitas anak bahkan sampai menurunkan kognitif anak, jadi kecerdasan anak itu juga akan berpengaruh,”  ucap Hans Natanael.

Tak hanya itu saja, dirinya juga menyebutkan sebagian anak stunting mengalami penurunan IQ, dan otomatis akan berpengaruh kepada kemampuan berbahasanya, dari situlah yang bisa sebabkan speech delay.

“Jadi sebagian anak stunting akan mengalami penurunan IQ, dan otomatis akan berpengaruh kepada kemampuan berbahasanya,” ungkapnya.

Tapi, stunting belum tentu juga sebagai penyebab utama dari speech delay, lantaran penyebabnya banyak sekali.

Baca Juga  Tips Mengenalkan Puasa pada Anak

“Memang bisa stunting itu gangguan otak ya, tapi bukan berarti speech delay hanya disebabkan oleh stunting saja,” jelas Wulan Sasmieta.

Dikutip dari Jorunal of Muslim Community Health, kebanyakan masyarakat Indonesia juga memiliki persepsi jika dampak stunting akan menyebabkan keterlambatan kemampuan berbicara.

Maka dari itu, Bunda pasti tidak mau jika anak mengalami stunting, si Kecil akan mengalami keterlambatan perkembangan termasuk perkembangan bicaranya.

Sebagai orang tua, harus mengetahui cara pencegahan kondisi tersebut agar si Kecil nantinya tidak mengalaminya.

Bunda perlu memberikan asupan nutrisi seimbang untuk anak agar kebutuhan nutrisi hariannya terpenuhi. Hal ini dapat dilakukan untuk mencegah anak mengalami stunting.

Sedangkan ketika si Kecil telah mengalami keterlambatan bicara, baik karena stunting maupun kurangnya stimulasi, maka Bunda perlu melakukan beberapa hal.

3 Cara Atasi Speech Delay

3 Cara Atasi Speech Delay

Melihat tumbuh kembang anak secara baik dan bertahap adalah keinginan banyak dari para orang tua.

Satu tahapan yang cukup penting pada tumbuh kembang anak adalah tahap berbicara atau mengucapkan kata-kata.

Baca Juga  Benarkah Speech Delay dan Late Talker Miliki Perbedaan? Cek Faktanya Yuk!

Namun, anak bisa saja mengalami kertelambatan berbicara, lantaran sang buah hati mengalami kondisi stunting.

Maka dari itu stimulasi pada anak memang seharusnya dilakukan sejak dini lebih baik dan lebih baik dilakukan sejak dalam kandungan.

Namun, Bunda tak perlu khawatir lagi, lantaran beberapa hal berikut ini bisa untuk dipraktikkan agar si Kecil tak mengalami speech delay, di antaranya:

1. Orang Tua Harus Rajin Mengajak Diskusi Sederhana

Bunda harus rajin mengajak sang buah hati untuk berdiskusi atau mengobrol. Lantaran hal tersebut menjadi salah satu cara yang efektif untuk mengatasi keterlambatan bicara.

Ajak anak berdiskusi mengenai hal-hal yang menarik bagi mereka, misalnya membahas tentang kartun kesukaannya atau kegiatan yang dilalui selama satu hari.

2. Ajari Berbicara Dengan Cara Bernyanyi

Bernyanyi merupakan salah satu kegiatan yang menyenangkan untuk sang buah hati, Bunda harus menciptakan suasana menyanyi sesantai mungkin.

Berikan lagu anak-anak yang memiliki kata-kata sederhana dan juga nada sederhana, selain melatih gerak, bernyanyi bersama akan membuat anak memiliki tambahan kosa kata.

3. Bacakan Buku Cerita

Tak hanya bernyanyi saja, nyatanya bercerita dengan menggunakan buku-buku dongeng yang dilengkapi oleh gambar-gambar menarik merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi speech delay.

Selain bisa meningkatkan daya imajinasi dan menambah kosakata pada sang buah hati, bercerita atau mendongengkan buku kesukaannya juga bisa menambah waktu kebersamaan antara anak dan orang tua.***

Jangan Samakan Speech Delay dan Late Talker! Ini Dia Perbedaannya

GENEROS.ID - Umumnya, jika sang buah hati tidak kunjung bisa berbicara, biasanya orang tua akan langsung menyimpulkan bahwa bayinya mengalami speech delay. Kemampuan berbicara sendiri dapat dilakukan oleh setiap bayi pada usia yang berbeda-beda, namun ada saja sang...