fbpx

Tips Mengenalkan Puasa pada Anak

by | Mar 25, 2022 | Keluarga, Tumbuh Kembang

Keluarga – Tinggal beberapa hari lagi umat Islam akan memasuki bulan Ramadhan. Itu artinya, semua Muslim akan melaksanakan salah satu rukun Islam yaitu berpuasa selama 30 hari penuh. Berpuasa merupakan kewajiban bagi semua umat Islam yang sudah memenuhi syarat wajib puasa.

Seperti yang kita tahu syarat wajib puasa yaitu beragama Islam, sudah baligh, berakal, suci dari haid dan nifas, serta mampu untuk melaksanakannya. Dengan demikian maka sebenarnya anak-anak yang belum baligh belum wajib untuk berpuasa. Meskipun kita tahu bahwa puasa hanya diwajibkan bagi Muslim yang sudah memenuhi syarat wajib, namun kita tetap bisa mengajarkan kepada anak sedini mungkin, loh!

Ustadzah Lulung Mumtaza yang akrab disapa Ummi Lulung menyebutkan memang sebaiknya mengajarkan anak berpuasa sejak dini. Ia mengutip peribahasa “ala bisa karena biasa,” yang maksudnya bahwa suatu pekerjaan yang pada awalnya sulit untuk dilakukan namun jika sudah sering dilakukan maka kita akan terbiasa melakukannya sampai pada level bisa. Demikian pula dengan puasa, jika melatihnya terus menerus maka lama kelamaan anak bisa berpuasa secara penuh pada saat ia memasuki usia baligh.

Baca Juga  Kak Seto datang ke Kantor Generos, Apresiasi Piagam Komitmen Bebaskan Speech Delay

Namun Ummi Lulung menggarisbawahi bahwa dalam membiasakan berpuasa pada anak-anak harus dilakukan dengan lembut. Ia memberikan beberapa tips agar sukses melatih anak berpuasa, yaitu sebagai berikut:

1. Lakukan secara bertahap

Melatih anak berpuasa harus dilakukan secara bertahap. Yaitu dengan melatih puasa anak mulai dari setengah hari sampai akhirnya kuat untuk berpuasa penuh. Bisa juga dilakukan selang-seling, tidak langsung setiap hari. Sebagai latihan awal itu adalah hal yang biasa, yang terpenting diajarkan sebelum anak berusia baligh.

Baca Juga  Perhatian! Anakmu Butuh Ibu yang Bahagia, Bukan SuperMom

Seperti yang sudah disebutkan dalam surat At-Taghabun ayat 16 yang berbunyi:

فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا وَأَنْفِقُوا خَيْرًا لِأَنْفُسِكُمْ ۗ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Artinya: Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung (64:16).

“Dari ayat tersebut kita bisa menangkap bahwa kita bisa mengajarkan anak bertakwa kepada Tuhannya yaitu Allah Swt dengan berpuasa sesuai kesanggupannya secara bertahap,” tutur Ummi Lulung.

2. Tidak memaksa dan mengancam

Ummi Lulung menjelaskan, terdapat sebuah hadist di mana Rasulullah SAW menasihati pensyiar agama Islam (pendakwah) dengan kalimat berikut:

اَللّهُمَّ يَسِّرْ وَ لَا تُعَسِّر, بَشِّرُوْوَلَا تُنَفِّرُو

Artinya: ”Permudahlah, jangan dipersulit, berilah kabar gembira, jangan ditakut-takuti..”

Dalam hal ini hadist tersebut menganjurkan agar dalam mengajarkan agama Islam, termasuk saat mengajarkan kepada anak-anak, harus dipermudah dan tidak menakut-nakuti. Jadi salah jika mengajarkan berpuasa dengan mengancam anak bisa masuk neraka Jahannam jika tidak mau berpuasa.

Baca Juga  Manfaat Bercerita untuk Anak Usia Dini, Bikin Lancar Bicara

“Jangan langsung mengatakan, kamu nanti masuk neraka Jahannam. Anak tidak paham apa itu neraka, yang dia tahu saat itu dia sudah lapar dan ingin berbuka,” katanya.

Background Generos

Anak-anak

Ummi Lulung mencontohkan dengan merayu anak secara baik-baik. Misalnya saat itu jam 10.00 dan anak sudah mulai merengek ingin berbuka. Bunda bisa mengatakan begini kepada anak, “kan adik udah tahan 5 jam dari sahur sampai sekarang, masa’ tinggal 2 jam lagi nggak tahan?” 

Kemudian jika sudah jam 12.00 siang maka Bunda harus menepati janji dengan memperbolehkan anak berbuka, lalu melanjutkan kembali puasanya. Demikian seterusnya dilakukan secara bertahap sampai si anak kuat berpuasa penuh.

3. Berikan reward

Memberikan reward kepada anak bukan berarti menyogok. Reward ini seperti memberikan ucapan selamat kepada anak karena telah berusaha untuk berpuasa. Ayah dan Bunda bisa memberikan reward dengan memberikan buku cerita atau mainan edukasi yang dapat menjadikan anak lebih semangat dalam berbuat kebaikan dan mengamalkan ajaran agama seperti berpuasa.

Jangan Samakan Speech Delay dan Late Talker! Ini Dia Perbedaannya

GENEROS.ID - Umumnya, jika sang buah hati tidak kunjung bisa berbicara, biasanya orang tua akan langsung menyimpulkan bahwa bayinya mengalami speech delay. Kemampuan berbicara sendiri dapat dilakukan oleh setiap bayi pada usia yang berbeda-beda, namun ada saja sang...