Daftar Isi
Faktor Down Syndrome pada Anak
Kelainan down syndrome bisa dialami siapa saja. Namun, ada berbagai faktor yang mengakibatkan down syndrome pada anak. Salah satunya faktornya adalah usia kandungan janin dan usia saat ibu mengandung. Faktor usia ibu ini cukup berpengaruh dibandingkan faktor lain. Jika ibu mengandung pada usia di atas 35 tahun, maka akan berisiko anak mengalami down syndrome. Peningkatan ini memilki perbandingan 1:400 kelahiran. Tentunya risiko ini makin bertambah seiring dengan bertambahnya usia ibu saat mengandung.
Anak-anak yang terdiagnosa memilki down syndrome biasanya memilki beberapa masalah fisik. Namun, tidak semua anak memiliki tanda ataupun ciri-ciri yang sama. Adapun beberapa tanda pada anak down syndrome adalah memilki gangguan pendengaran dan gangguan bicara.
Upaya Pencegahan Down Syndrome
Walaupun anak down syndrome tidak bisa sepenuhnya disembuhkan. Bukan berarti, orang tua yang ingin mempunyai anak tidak melakukan upaya pencegahan. Ada beberapa cara upaya pencegahan yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko down syndrome. Diantaranya:
1. Hamil Di Usia Tepat
Usia ibu mengandung menjadi faktor paling berpengaruh untuk anak down syndorme. Maka, kehamilan pada saat umur di atas 30 tahun perlu diperhatikan. Usia paling baik untuk ibu mengandung yaitu sekitar 24 – 30 tahun.,
Studi dari Philadelphia’s MCP Hahnemann University telah menguji 8.500 wanita dengan usia rata-rata 34 tahun. Hasilnya menyatakan akurasi 85% janin pada ibu hamil tersebut memiliki kelainan kromosom yang menyebabkan sindrom down pada janin.
2. Deteksi dini
Upaya pencegahan down syndrome pada anak juga dapat dilakuan sedini mungkin, bahkan saat ibu sedang mengandung. Deteksi dini down syndrome yaitu dengan melakukan pemeriksaan kromosom saat janin berusia 11 minggu. Setelah itu perlu melakukan skrining lagi pada janin 13 minggu dan mencocokkan hasil pada pemeriksaan saat skrining trimester kedua.
Peneliti menyebut skrining saat trimester pertama dan kedua akan bekerja dengan baik dalam mendeteksi down syndrome. Mereka menyebut skrining trimester pertama “sangat efektif”. Namun, dengan menggabungkan pengukuran tes trimester pertama dan kedua dapat menghasilkan tingkat deteksi lebih tinggi dan tingkat positif palsu yang lebih rendah. Perlu diperhatikan lagi ya Bunda, melakukan pemeriksaan kombinasi sperti ini bisa menghabiskan waktu yang cukup lama.
3. Pemeriksaan Kondisi Kromosom
Selain deteksi lewat pemeriksan awal, pemeriksaan down syndrome melalui kromosom juga bisa jadi upaya pencegahan untuk mengetahui apakah janin memilki kromosom berlebih atau tidak. Kromosom bisa dideteksi atau dianalisis dengan pengambilan CVS (Chronic Villus Sampling) yaitu pengambilan sedikit janin pada plasenta saat usia 10-12 minggu. Bisa juga dengan pengambilan amniosentesis yaitu pengambilan air ketebuban saat janin berusia 14-16 minggu
4. Konsumsi Makanan yang Mengandung Asam Folat
Saat ibu mengandung, nutrisi merupakan faktor yang sangat diperhatikan untuk tumbuh kembang janin. Walaupun down syndrome merupakan kelainan genetik. Tentu saja upaya pencegahan bisa dilakukan oleh ibu dengan memerhatikan nutrisi si janin. Salah satunya dengan memperbanyak konsumsi asam folat.
Seorang ibu hamil sebaiknya mengonsumsi asam folat sebanyak 400-800 mg per harinya. Apa saja nutrisi yang mengadung asam folat? Bunda bisa memperoleh dari sayuran, kacang-kacanganan, biji-bijan, buah dan suplemen atau susu yang mengandung asam folat.
5. Pola Hidup Sehat
Hal yang paling wajib dalam melakukan upaya pencegahan anak down syndrome adalah menerapkan pola hidup sehat. Saat mengandung, bunda bisa melakukan olahraga khusus ibu hamil, menghindari makanan yang bisa berdampak buruk untuk janin, seperti makanan junkfood atau memiliki bahan pengawet.
Sebaliknya, Bunda yang sedang mengandung harus sangat memerhatikan nutrisi yang akan dikonsumsi. Selain olahraga dan nutrisi, istirahat yang cukup juga salah satu bentuk pola hidup sehat. Bunda yang sedang mengandung jangan terlalu banyak begadang dan punya waktu istirahat yang baik.
Itulah 5 upaya pencegahan yang bisa Bunda terapkan saat mengandung. Beberapa upaya tersebut bertujuan untuk mengurangi faktor anak down syndrome ya! Semoga bisa diterapkan dengan baik.