Para ahli menyarankan agar kita tetap melanjutkan rutinitas olahraga selama puasa di bulan Ramadhan. Namun disarankan olahraga yang dilakukan bukanlah olahraga yang berat. Seorang ahli nefrologi Kanada Dr. Jason Fung, MD mengatakan jika kita berolahraga saat berpuasa, tubuh akan mulai dengan membakar gula.
Glikogen adalah molekul yang terdiri dari banyak gula yang disatukan. Ketika tiba saatnya untuk menggunakannya sebagai energi, hati mulai memutuskan semua rantai untuk melepaskan molekul gula individu yang kemudian dapat digunakan sebagai energi.
“Pertama, tubuh Anda membakar gula yang disimpan, kemudian membakar lemak yang disimpan. Intinya, selama tidak puasa Anda menyimpan energi makanan. Selama puasa, Anda membakar energi dari makanan yang disimpan (gula dan lemak),” ujarnya seperti dikutip dari Diet Doctor.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa berolahraga saat puasa mempengaruhi biokimia dan metabolisme otot yang terkait dengan sensitivitas insulin dan pengelolaan kadar gula darah yang stabil. Chelsea Amengual, MS, RD, manajer Pemrograman Kebugaran dan Nutrisi di Virtual Health Partners, seperti dilansir dari Healthline, mengatakan bahwa keuntungan berolahraga saat berpuasa adalah bahwa karbohidrat yang kita simpan — yang dikenal sebagai glikogen — kemungkinan besar habis.
Dengan demikian kita akan membakar lebih banyak lemak saat berolahraga ketika berpuasa. Tentu itu merupakan jawaban bagi mereka yang ingin melakukan diet sehat. Sembari beribadah juga mengembalikan bentuk tubuh yang ideal.
Kendati demikian, kita tidak bisa melakukan olahraga terlalu keras karena bisa berdampak buruk bagi kesehatan tubuh. Dikatakan bahwa jika kita berolahraga terlalu keras maka bisa saja tubuh kita akan memecah otot untuk menggunakan protein sebagai bahan bakar. Maka dari itu tidak disarankan untuk melakukan olahraga ekstrim saat berpuasa.
Daftar Isi
1. Tentukan Waktu yang Paling Cocok
Berolahraga saat berpuasa tentu saja membutuhkan pemilihan waktu yang tepat. Beberapa ahli menyarankan agar kita berolahraga menjelang berbuka puasa atau sebelum sahur. Dengan begitu maka tubuh akan segera melakukan rehidrasi dengan makan dan minum saat berbuka dan sahur setelah berolahraga.
2. Hanya Berfokus untuk Menjaga Kebugaran
Karena sedang berpuasa maka tidak disarankan untuk melakukan olahraga ekstrim. Oleh karena itu maka kita hanya diperbolehkan melakukan olahraga yang aman yang hanya ditujukan untuk menjaga kebugaran selama berpuasa.
3. Perbanyak Hidrasi antara Buka dan Sahur
Selama waktu diperbolehkan makan dan minum maka sebaiknya diperbanyak mengonsumsi air putih. Hal ini dilakukan agar kita tetap terhidrasi selama berpuasa dan berolahraga saat berpuasa.
Perlu juga untuk mengonsumsi buah dan sayur yang tinggi kandungan airnya. Beberapa rekomendasi buah dan sayur yang tinggi kadar airnya yaitu semajngka, mentimun, jeruk, apel, tomat, blueberry, dan bayam.
4. Waspadai Tanda-tanda Dehidrasi
Beberapa tanda dehidrasi adalah pusing, kelelahan, warna urin gelap, mual, kram otot, merasa sangat haus dan detak jantung berdegup kencang. Jika sudah mengalami beberapa hal tersebut maka sebaiknya menyetop kegiatan olahraga dan segeralah beristirahat.
5. Makan Makanan Tinggi Serat dan Protein
Saat berbuka puasa dan sahur sebaiknya memakan makanan yang tinggi serat dan protein. Beberapa makanan tinggi protein seperti daging, telur, susu, kacang-kacangan, yoghurt dan sebagainya. Sedangkan makanan tinggi serat seperti gandum, kentang, sayuran hijau dan sebagainya.
6. Kurangi Garam dan Kafein
Makanan dengan kandungan garam tinggi membuat kita menjadi mudah haus. Maka dari itu sebaiknya kurangi makanan dengan garam tinggi seperti keripik agar kita tidak mudah dehidrasi saat berpuasa. Demikian halnya dengan kafein yang terkandung dalam kopi, teh maupun coklat juga memiliki efek yang sama.