fbpx

Jangan Berikan Air Putih Pada Bayi yang Baru Lahir Bunda, Inilah 4 Bahayanya

by | Apr 20, 2024 | Nutrisi

GENEROS.ID – Meminum air putih memang baik untuk kesehatan, bahkan sangat dianjurkan untuk kehidupan sehari-hari.

Namun anjuran tersebut tidak berlaku bagi bayi yang baru lahir. Ia bahkan belum diperbolehkan meminum air putih.

Peran air putih sangat penting untuk menjaga kesehatan organ dalam, menjaga kesehatan kulit, mendukung kerja otot dan sendi, serta melindungi saraf.

Walaupun memiliki segudang manfaat bagi kesehatan tubuh manusia, nyatanya pemberian cairan selain ASI kepada si Kecil memiliki aturan.

Sejak lahir hingga berusia 6 bulan, si Kecil hanya boleh mendapatkan pasokan cairan yang berasal dari ASI atau susu formula.

Jangan sampai terjadi seperti yang sedang viral di TikTok, seorang bayi yang baru lahir diberikan air putih oleh neneknya lantaran sang ibu belum keluar ASInya.

Dikutip dari unggahan akun TikTok @nurullftra, pada awalnya seorang bayi tersebut terlahir dalam keadaan sehat dan pada akhirnya harus dilarikan ke rumah sakit lantaran kelalaian sang nenek.

“Awalnya bayi lahir sehat, menangis kuat, apgarscore 9/10, pas pagi ngeliat bibir bayi udah kebiruan dan merintih,” tulis akun TikTok tersebut pada postingannya.

Wanita dari akun TikTok tersebut juga meminta kepada ibu-ibu yang baru lahir serta para keluarga jangan sampai bayi yang beru lahir diberikan air putih.

Baca Juga  Generos Sebagai Nutrisi Optimalkan Manfaat Puasa

“Tolong banget ya buat ibu baru lahir atau keluarganya, jangan sampai bayi dikasih minum air putih, madu, gula merah apapun itu selain ASI,” sambungnya.

Mungkin Bunda bertanya-tanya, lalu kapan waktu yang baik untuk memberikan air putih kepada bayi.

Maka dari itu, simak sampai habis ya penjelasan berikut ini.

Waktu Terbaik Memberikan Air Putih Kepada Bayi

Waktu Terbaik Memberikan Air Putih Kepada Bayi

Dikutip dari situs healthline.com, memberikan air atau menambahkan air pada ASI atau susu formula kepada bayi yang berusia kurang dari 6 bulan bisa menimbulkan risiko pada kesehatan.

Oleh karena itu, Bunda baru boleh memberikan air selain ASI pada si kecil jika dirinya sudah berusia 6 bulan atau sudah mendapatkan makanan pendamping ASI (MPASI).

Sejak usia dini, bayi memang sudah membutuhkan lebih banyak energi dan cairan dari makanan atau minuman selain ASI.

Namun, jumlah air yang hanya boleh diminum masih perlu diperhatikan, takarannya juga untuk bayi berusia 6 bulan ke atas adalah sekitar 60 ml.

Sedangkan bayi yang sudah berusia 12 bulan ke atas diperbolehkan minum air sebanyak 450 ml per hari.

Baca Juga  Trik Agar Terapi Wicara Anak Bisa Optimal

Takaran ini akan meningkat, seiring bertambahnya usia si kecil, selain air Bunda juga bisa memberikan air tajin sesekali, terutama ketika sedang diare.

Bunda juga tidak dianjurkan terlalu banyak memberikan air, hal ini lantaran badan bayi yang kecil lebih berisiko mengalami kelebihan air dan ketidakseimbangan elektrolit.

Gejala yang timbul bila bayi mengalami keracunan air adalah muntah tanpa mual, kejang, penurunan kesadaran, mengantuk, dan kebingungan.

Tanda-tanda ini disertai dengan lebih sering buang air kecil, warna urine putih seperti air saja, dan pembengkakan pada wajah, lengan, atau kaki.

Memberikan air kepada si kecil boleh-boleh saja, tapi pastikan Bunda memperhatikan takrannya.

Selain itu, penting juga bagi Bunda untuk memperhatikan anak selama mandi. pastikan juga jangan sampai menelan air.

4 Bahaya Memberikan Air Putih untuk Bayi

Jika dibeirkan air, bayi berusia di bawah 6 bulan dapat berisiko mengalami beberapa gangguan kesehatan yang berbahaya, di antaranya:

1. Perut Kembung

Memberikan air kepada si kecil dapat membuat perutnya terasa kembung lantaran sistem pencernaanya belum mampu menyerap cairan dengan baik.

Selain itu, kapasitas perut si kecil yang baru lahir masih belum maksimal, sehingga belum bisa menerima terlalu banyak asupan cairan.

Baca Juga  Masuk Sekolah Telah Tiba! Begini Cara Menjaga Imun Tubuh si Kecil Agar Tetap Sehat

2. Diare

Bayi yang diberikan air berisiko menyebabkan diare, namun kalau si kecil mengonsumsi susu formula yang perlu dicampur air putih, gunakan air yang telah dimasak.

Bahkan lebih baiknya menggunakan air yang telah dimasak dengan suhu minimal 80C, lalu dinginkan sebelum diberikan kepada si kecil.

Bila Bunda hanya menggunakan air kemasan, periksa label pada kemasan air dan dipastikan kadar natrium (Na) tidak lebih dari 200mg per liter.

Tak hanya itu saja kadar sulfat (SO atau SO4) harus kurang dari 250mg per liternya.

Hindari memilih air mineral yang mengan dung terlalu banyak natrium maupun sulfat.

3. Keracunan Air

Meski jarang terjadi, memberikan terlalu banyak air putih dapat menyebabkan bayi mengalami keracunan air.

Hal ini terjadi ketika kadar garam dalam darahnya menurun terlalu banyak sehingga mengganggu keseimbangan elektrolit di dalam tubuh.

Gejala yang muncul apabila bayi mengalami keracunan air adalah muntah, diare, dan tubuhnya akan terlihat membengkak.

Kondisi ini perlu diwaspadai lantaran dapat membuat bayi mengalami kejang hingga koma.

4. Kekurangan Gizi

Memberikan air putih dapat membuat si kecil merasa kenyang, sehingga keinginannya untuk minum ASI atau susu formula menjadi berkurang.

Hal ini dapat membuat bayi tidak memperoleh asupan nutrisi yang cukup dari ASI atau susu formula untuk tumbuh kembangnya.

Pada akhirnya akan mengakibatkan si kecil mengalami gizi buruk dan penurunan berat badan.***

Jangan Panik Bunda! Begini 9 Cara Mencegah Tantrum Pada si Kecil

GENEROS.ID - Tantrum memanglah sesuatu hal yang wajar terjadi pada anak balita. Bahkan hal tersebut merupakan tanda kemajuan pada tahapan perkembangan anak balita. Tantrum merupakan ekspresi luapan kemarahan pada balita dalam bentuk tangisan, teriakan hingga pada...